Majapahit's Warrior Underwater Lengkapi Spot Diving di Destinasi Bangsring Underwater Banyuwangi
Kisah heroik Majapahit di era Patih Gajah Mada kini bisa dinikmati di destinasi wisata Bangsring Under Water (Bunder), Banyuwangi. Sejarah Majapahit itu tergambarkan dalam diorama Majapahit's Warrior Underwater (MU). Diorama MU berbentuk patung Patih Gajah Mada bersama belasan prajuritnya lengkap dengan gapura. Diorama izin melengkapi deretan spot underwater destinasi Bunder.
Pembuatan diorama sejarah Majapahit ini dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka HUT ke-79 Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain Diorama Majapahit, di dekat pintu masuk Bunder didirikan patung Mas Bagus Wangsa Karya atau dikenal dengan Buyut Cungking.
Diorama MU diresmikan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang didampingi Plt. Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, Kamis, 10 Oktober 2024. Hadir juga Konjen Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi.
"Hari ini kita melaksanakan satu momentum yang sangat luar biasa. Sebuah ide yang diinisiasi oleh pemprov dalam rangka hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur," jelas Adhy Karyono.
Selama ini, Jawa Timur dikenal sebagai bumi Majapahit. Oleh karena itu, diwujudkan diorama patung yang bisa menggambarkan kejayaan Majapahit sebagai penguasa nusantara. Gapura yang ada dalam diorama ini juga mengukuhkan posisi Jawa Timur sebagai gerbang utama dalam mendukung IKN.
"Ini sejalan dengan kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif untuk bagaimana kekuatan bidang pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif menjadi pengungkit yang paling besar saat ini," tegas Adhy Karyono.
Dia menyebut kunjungan wisatawan di Jawa Timur terus meningkat. Dari tahun 2023 sampai September 2024 meningkat sebesar 77, 33 persen. Adhy Karyono menyebut sektor ini bisa membawa kekuatan ekonomi baru bagi kabupaten-kabupaten lain yang memiliki potensi wisata.
"Karena potensinya di Jawa Timur paling banyak, sekitar 1300-an," terangnya.
Adhy Karyono menyebut, kemajuan perekonomian Banyuwangi ditopang sektor wisata yang dikelola dengan manajemen yang baik. Apalagi Bangsring dikenal sebagai tempat yang memang betul-betul terkenal sebagai ekowisata under water.
"Kami bisa melihat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sekaligus sebagai edukasi, mengingat sejarah kejayaan Majapahit," tegasnya.
Istimewanya, diorama MU ini tidak hanya bisa dinikmati kalangan diver. Sebab posisi diorama MU ini hanya sekitar 2,5 meter dari permukaan laut. Sehingga panorama diorama bisa dinikmati dengan snorkeling ataupun dengan perahu.
"Sengaja patung ditempatkan tidak terlalu dalam karena kami ingin semua masyarakat, semua kalangan bisa menikmati," tandasnya.
Adhy Karyono mengaku sengaja mengajak Konjen Jepang dalam kegiatan ini. Dia ingin sekaligus mengenalkan ikon sport tourism baru ini. Apalagi ini bukan sekedar patung tapi juga ada edukasi sejarahnya.
"Endingnya kita punya target sebanyak-banyaknya wisatawan masuk sehingga ekonomi bergerak. Tapi harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas layanan akses dan juga kreatifitasnya," ujarnya.
Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah mengatakan, selain Diorama MU, turut diresmikan juga monumen Mas Bagus Wangsakarya atau yang dikenal sebagai Buyut Cungking. Dia adalah tokoh Banyuwangi yang dipercaya memiliki kesaktian dan merupakan penasehat Prabu Tawangalun pada masa Kerajaan Blambangan.
"Hari ini kita meresmikan dua monumen yang berarti bagi sejarah identitas kita. Peresmian Ini bukan sekedar acara simbolis tapi juga merupakan langkah besar dalam memperkuat semangat persatuan kolaborasi dan memajukan sektor pariwisata," tuturnya.
Dia menyebut, kehadiran Diorama MU dan monumen Mas Bagus Wangsakarya diharapkan dapat mendorong kunjungan wisata di Pantai Bangsring Underwater agar makin meningkat.
Konjen Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi mengatakan, Banyuwangi merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan asal Jepang di Indonesia. Mereka datang untuk melihat Ijen blue fire. Dengan adanya diorama MU ini turis asal Jepang mungkin akan menambah waktu kunjungannya.
"Mungkin mereka akan tambah satu hari untuk stay disini. Tidak hanya menikmati gunung tapi juga laut yang indah. Sekalian bisa mempelajari sejarah Indonesia sama majapahit. Itu sangat bagus bagi wisatwan Jepang," ujarnya.