Majalah Charlie Hebdo Singgung Taliban, Burka, dan Lionel Messi
Majalah Charlie Hebdo sempat menuai kontroversi karena menerbitkan karikatur Nabi Muhammad S.A.W. Kini, redaksi majalah satire asal Prancis itu menggambar karikatur tentang Taliban, burka, dan Lionel Messi.
Gambar karikatur tiga perempuan mengenakan burka berwarna biru terang dengan nomor punggung 30 dan nama Messi. Di gambar tersebut, Charlie Hebdo juga menuliskan Taliban dengan huruf kapital berwarna merah dan judul "Taliban. Ini lebih buruk dari perkiraan awal".
Sampul majalah yang kabarnya merupakan karya kartunis Biche itu terbit ketika Taliban tengah menjadi sorotan. Kelompok itu berhasil menduduki Ibu Kota Kabul dan Istana Kepresidenan Afghanistan pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Ketiga perempuan yang ada pada cover majalah itu disebut menggambarkan kaum wanita Afghanistan yang paling terdampak kebangkitan rezim Taliban di negara di kawasan Asia Selatan itu.
Ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996, gerak-gerik kaum perempuan sangat dibatasi seperti dilarang bekerja dan bersekolah, bepergian harus dengan pendamping pria sampai diwajibkan memakai burka.
Talibans : c'est pire que ce qu'on pensait !
— Charlie Hebdo (@Charlie_Hebdo_) August 17, 2021
Retrouvez :
👉 Enquête sur les essais nucléaires en Polynésie et la contamination de quasi toute la population
👉 Et si c'était la fin de la vitesse ?
👉 Série d'été : retrouvez Maurice et Patapon !
En vente demain ! pic.twitter.com/BpPk3mFLY0
Sementara itu, Marca melaporkan Charlie Hebdo menggambar karikatur itu untuk menyingkap hubungan antara negara-negara seperti Qatar dengan klub sepak bola Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), yang merupakan rumah baru Lionel Messi untuk setidaknya beberapa tahun ke depan. Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, disebut dekat dengan keluarga Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, yang rutin menjadi penyandang dana utama klub Prancis tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Charlie Hebdo membuat karikatur kontroversi. Majalah satir tersebut pernah beberapa kali menggambar dan merilis karikatur Nabi Muhammad S.A.W., yang memicu amarah umat Muslim dunia dan menyebabkan mereka menjadi sasaran penyerangan.
Pada November 2011, kantor Charlie Hebdo dibakar di hari penerbitan edisi dengan laporan utama yang mengejek hukum Islam. Gambar sampul majalah itu berupa satu versi kartun Nabi Muhammad yang mengenakan sorban dengan satu lingkaran berisi tulisan "100 cambukan jika kalian tidak mati karena ketawa."
Pada September 2012, meski terjadi kemarahan global atas film anti-Islam berjudul "Innocence of Muslims," majalah ini menerbitkan edisi yang menampilkan kartun Nabi Muhammad Telanjang dan gambar sampul dimana Nabi Muhammad naik kursi roda yang didorong oleh seorang Yahudi Ortodoks.
Majalah mingguan satir berbasis di Paris itu didirikan pada 1970, dan menjadi terkenal karena kartun-kartunnya yang berisiko dan keberanian mengejek para politisi, tokoh terkenal dan simbol-simbol semua agama.
Advertisement