Main Lato-lato, Presiden Jokowi: Gak Bunyi Kok?
Mainan lato-lato mendadak viral dan diminati oleh anak-anak di libur sekolah. Mainan ini setidaknya bisa membuat anak-anak lupa dengan gadgetnya. Lato-lato merupakan bola kecil yang terikat dengan seutas tali.
Cara memainkan lato-lato dengan membenturkan kedua bola kecil tersebut berkali-kali tanpa berhenti. Siapa yang berhasil memainkannya paling lama, maka ia lah pemenangnya. Ketika kedua bola saling terbentur, maka akan timbul bunyi yang khas dan unik. Bunyi itulah yang disukai oleh para pemain sehingga membuat mereka suka memainkannya terus menerus.
Kata lato-lato sendiri identik dengan bahasa tradisional yang berasal dari Bugis. Penamaannya di tiap daerah berbeda-beda. Di Jawa, mainan tersebut disebut sebagai etek-etek (sesuai suara yang dikeluarkannya), tetapi di daerah Makassar disebut sebagai katto-katto.
Presiden Jokowi dan Gubernur Ridwan Kamil Ikut Main Lato-lato
Di sela kunjungannya untuk meresmikan Bendungan Sadawarna, Presiden Jokowi juga turut mengunjungi sejumlah pasar di Subang, Jawa Barat, Selasa 27 Desember 2022. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak Presiden Jokowi bermain lato-lato atau yang disebut nok-nok. Video unggahan dari Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil ini, viral ditonton lebih dari 232.907 dan menuai ribuan komentar dari netizen.
"ANAK-ANAK DI SUBANG, Main Nok-nok bareng teman. Main Nok-nok bareng Presiden dan Gubernur. Dan Nok-nok saya, model terbaru: bolanya ada 4. Sama tipenya: Pakujut Nok-Nok. Sehat-sehat selalu Pak @jokowi, yang hari ini datang ke-2 pasar dan meresmikan bendungan Sadawarna Mood Pak Presiden begitu gembira hari ini. Mungkin karena didampingi Ibu Iriana. Haturnuhun," begitu tulis akun Ridwan Kamil.
Presiden Jokowi tampak tersenyum ketika memperhatian salah satu anak begitu mahir memainkan lato-lato warna ungu. Giliran Presiden Jokowi main hasilnya tak sesuai yang diharapkan.
"Gak bunyi kok," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sambil tersenyum.
Penasaran, Ridwan Kamil tak mau kalah. Dia memadukan dua lato-lato warna hijau dan kuning. Lantas, lato-lato itu dimainkan dan keluar bunyi "etek...etek...etek...."
Komentar Netizen
Para netizen langsung menyebut dan menanyakan nama dari permainan yang sedang viral tersebut.
"Klo didaerah kalian namanya apa gaes? ????" tanya thyasethyaa.
"latto2 atau katto2," jawab yuliani_harjo.
"teketek???????? ntah knpa skrg kok tiba² populer ya" jelas yasintaadenn03.
"Kalo di Padang namanya lato-lato," kata niarusdayanti_.
"Mainan ini bagus..bisa mengurangi anak2 ketergantungan bermain HP..," kata andra9966.
Sejarah Lato-lato
Lato-lato merupakan mainan jadul yang kini kembali digemari oleh anak-anak Indonesia. Asal usul mainan ini sebenarnya berasal dari Amerika Serikat pada tahun 60-an dengan nama Clacker Ball. Demam lato-lato dikabarkan sampai ke Calcinatello, sebuah daerah provinsi kecil di Italia dengan populasi penduduk 12.832 pada 1970-an.
Lato-lato ini merupakan sebuah senjata dari Argentina yang dinamai the Bolas atau Boleadoras. Para Gauchos (koboi Argentina) memakainya untuk berburu hewan. Lato-lato itu diikat ke tali dan dilemparkan ke sasaran.
Lato-lato lantas dibuat miniaturnya sebagai mainan yang digunakan untuk melatih koordinasi tangan dan mata anak. Umumnya lato-lato ini terbuat dari dua bola polimer padat dengan ukuran 5 centimeter. Masing-masing terikat ke tali kokoh yang diletakkan sejajar.
Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat sempat melarang lato-lato pada 1971. Mainan tersebut dianggap berbahaya karena mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengkontaminasi tangan. Seiring zaman, lato-lato dibuat dari bahan polimer yang aman bagi anak-anak. Tidak mudah lepas dan tidak mengandung bahan berbahaya.
Kepopuleran lato-lato menyebabkan para pembuat mainan berhasil menjualnya hingga ke penjuru dunia termasuk Indonesia. Lato-lato merupakan mainan jadul yang kerap dimainkan oleh anak-anak 90-an dan berkat TikTok mainan ini viral sampai ada lomba bermain lato-lato.