Maia Estianty Idap Batu Empedu, Kenali Gejala dan Metode Operasi
Musisi Maia Estianty mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease). Setelah mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, kondisi Maia Estianty sempat membaik, tapi ulu hatinya kembali terasa sakit.
Maia Estianty kemudian menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata penyebab rasa sakit yang dirasakannya adalah batu empedu atau cholelithiasasis sebesar 2 cm. Ibu tiga anak ini ditangani dokter Tjhang Supardjo.
Menurut dokter, berdasarkan pemeriksaan medis termasuk ultrasonografi (USG) untuk melacak penyebab GERD, rasa nyeri yang timbul tersebut terjadi lantaran batu empedu berada di dekat leher, sehingga menghambat saluran cerna.
Operasi Batu Empedu
Dokter pun menyarankan Maia Estianty untuk menjalani operasi karena ini satu-satunya cara menghilangkan batu empedu dan mengurangi sakit GERD. Menurut dokter, batu empedu tidak dapat dihilangkan hanya dengan pengobatan alternatif saja, seperti memakan apel.
Bardasarkan Hello Sehat, ada dua metode operasi kolesistektomi, yakni:
- Kolesistektomi terbuka atau open cholecystectomy
Operasi kolesistektomi terbuka karena prosedur melibatkan membuat sayatan cukup besar, yakni sekitar 13 hingga 18 sentimeter di perut. Durasi prosedur ini cukup lama karena sayatan besar tersebut. Biasanya pasien akan dirawat di rumah skait selama 3 hingga 5 hari setelah operasi. Setelah dipulangkan, pasien harus beristirahat sekitar 6 hingga 8 minggu untuk pulih total.
- Kolesistektomi dengan laparoskopi atau laparoscopic cholescystectomy
Operasi batu empedu jenis ini minim sayatan dan biasanya hanya berjalan sekitar satu hingga dua jam. Dokter akan membuat empat sayatan kecil di perut dan memasukkan alat panjang yang dipasangi kamera ke empedu. Pemulihan prosedur ini tidak membutuhkan banyak waktu karena operasi ini jauh lebih ringan daripada operasi kolesistektomi terbuka.
Batu Empedu
Melansir Mayo Clinic, batu empedu merupakan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kantong empedu. Kantung empedu adalah organ kecil yang bentuknya mirip buah pir dan berada di sisi kanan perut atau di bawah hati.
Kantung empedu ini, mempunyai fungsi untuk menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang akan dilepaskan ke usus kecil. Batu empedu ukurannya beragam, mulai dari yang sangat kecil seperti sebutir pasir hingga sebesar bola golf.
Beberapa orang hanya memiliki satu batu empedu, tapi ada juga yang berkembang hingga jumlah banyak dan terjadi pada waktu yang bersamaan.
Penyebab Batu Empedu
Penyebab batu empedu belum jelas, tapi ada beberapa hal yang bisa memicunya, seperti berikut:
1. Empedu mengandung banyak kolesterol
Empedu biasanya mengandung bahan kimia dalam jumlah yang cukup untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Kalau jumlah kolesterol yang dikeluarkan oleh hati terlalu banyak daripada yang dilarutkan, maka kelebihan kolesterol ini akan mengeras seperti kristal dan menjadi batu.
2. Terlalu banyak bilirubin di empedu
Bilirubin merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh saat memecah sel darah merah. Kondisi tertentu menyebabkan hati memproduksi terlalu banyak bilirubin, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu. Kelebihan bilirubin ini dapat memicu terjadinya batu empedu.
3. Kantung empedu tidak kosong dengan benar
Apabila kantung empedu tidak kosong sepenuhnya atau cukup sering, empedu bisa menjadi sangat pekat, yang dapat berkontribusi dalam terjadinya batu empedu.
Gejala Batu Empedu
Batu empedu mungkin tidak menimbulkan gejala. Tapi, jika batu tersebut tersangkut di saluran dan menyebabkan penyumbatan, maka akan menimbulkan tanda-tanda seperti berikut ini:
1. Rasa sakit yang tiba-tiba meningkat di bagian kanan perut.
2. Rasa sakit yang muncul tiba-tiba di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada.
3. Sakit punggung di antara tulang belikat.
4. Sakit di bahu kanan.
5. Mual atau muntah.