Mahyar Tousi Minta Maaf Tapi Mengaku Diancam Dibunuh WNI
Bijaksanalah saat menggunakan media sosial jika tak ingin di-bully. Contohnya Mahyar Tousi. Influencer asal Inggris ini menghina batik yang dipakai oleh delegasi KTT G20 di Bali, saat jamuan makan malam (dinner) di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Selasa 15 November 2022 malam.
Mahyar Tousi mengunggah foto Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia (Mendag) Zulkifli Hasan, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.
"What on earth are these idiots wearing?! (Apa sih yang dipakai para idiot ini)," kicau Mahyar Tousi, Rabu 16 November 2022 waktu London.
Tak butuh waktu lama, akun media sosial Mahyar Tousi langsung diserbu netizen Indonesia. Influencer sayap kanan Inggris ini pun dituntut permintaan maaf. Mahyar Tousi enggan meminta maaf. Ia malah berkicau bahwa dirinya mendapat ancaman pembunuhan dari warga negara Indonesia (WNI) hingga pejabat.
"Menyusul beberapa ancaman pembunuhan dan pesan dari WNI dan para pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di medsos oleh banyak warga Inggris yang menyebabkan pelanggaran di Indonesia.
Kami biasanya mendapati para politikus kami menjadi calo kelompok-kelompok dan budaya-budaya demi tujuan pencitraan... ngeri dan bersusah payah. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politikus bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "terhubung" dengan daerah tersebut," demikian kicaunya.
"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dicaci secara acak, atau dimanfaatkan oleh para politikus dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," sambung Mahyar Tousi.
Usai kicauannya itu, netizen Indonesia tetap menyerangnya lewat Twitter lantaran ia enggan meminta maaf meski sudah melukai hati WNI. Akhirnya, Mahyar Tousi pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, pada Kamis pagi.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas penghinaan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," tulis Mahyar Tousi.
Bukannya dimaafkan, netizen Indonesia malah terus menyerangnya dari yang paling bijak hingga yang menyebarkan nomor kontak WhatsApp Mahyar Tousi di media sosial.
Advertisement