Mahrez Ungkap Penyesalannya Gagal Gabung Arsenal di Musim 2016
Riyadh Mahrez mengungkapkan bahwa dirinya hampir saja bergabung dengan Arsenal pada 2016 lalu. Namun keinginannya gagal terwujud setelah Leicester tak mengizinkannya meninggalkan King Power. Penolakan Leicester sempat membuatnya kecewa karena ia merasa melewatkan masa emasnya selama dua tahun.
Mahrez adalah bagian penting dari kesuksesan Leicester menjuarai Premier League pada 2016, tetapi The Fox gagal melanjutkan performa gemilang mereka di musim selanjutnya.
Buruknya performa Leicester pada musim 2016-2017 membuat pemain berusia 28 tahun tersebut ingin meninggalkan King Power Stadium. Apalagi banyak klub besar Eropa yang tertarik untuk merekrutnya, salah satunya adalah Arsenal.
Ia mengungkapkan, jika komunikasi yang intens antara Arsenal dengan Leicester maupun dengan agennya sudah terjalin sejak musim 2015-2016 berakhir. Namun, alotnya negosiasi antara Arsenal dan Leicester membuat Manchester City yang mendapat berkah.
Benar saja, meski City datang lebih lambat, mereka yang akhirnya berhasil memboyong pemain timnas Aljazair itu dengan banderol 60 juta poundsterling di musim panas 2018.
Namun kekecewaan Mahrez yang berharap bisa meninggalkan Leicester lebih awal perlahan-lahan sirna, karena ia menjadi bagian dari skuat yang menjuarai treble domestik bersama City musim lalu. Di musim ini, Mahrez telah mencetak tiga gol dalam 14 penampilannya untuk pasukan Pep Guardiola.
"Setelah menjuarai Premier League (bersama Leicester), jika saya berada di tim top, itu tidak akan menjadi cerita yang sama," katanya kepada France Football seperti dikutip dari Sky Sports.
"Bagi saya, jelas bahwa saya mensia-siakan dua tahun dari permainan terbaik saya. Saya kehilangan dua tahun!"
"Saya bergabung di City pada usia 27, seharusnya saya bisa berada di sana pada usia 24 atau 25 tahun. Leicester menghalangi saya. Mereka mengatakan kepada saya: Anda tidak bisa pergi, Anda tidak bisa pergi!"
"Agen saya telah berbicara dengan (Arsene) Wenger yang benar-benar ingin merekrut saya, kesepakatan hampir selesai dengan Arsenal pada musim panas 2016. Saya benar-benar frustrasi," ujarnya menceritakan kejadian beberapa tahun silam itu.
Apa pun penyesalan Mahrez, seharusnya ia tetap bersyukur. Karena ia merasakan kejayaan bersama City sejak itu. Bahkan capaiannya musim lalu bersama City akan sulit ditandingi oleh skuat City saat ia tak lagi bersama klub itu suatu saat nanti. Bahkan klub besar lainnya di Inggris juga sulit menyamai prestasi tersebut.