Mahir Servis Elektronika, Masih SMP Bimbing Siswa SMK
Kecil-kecil cabai rawit, istilah yang pas disematkan untuk Adib Surya Ramadhan, 13 tahun, siswa kelas IX di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Probolinggo. Warga Jalan Raya Bromo, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo itu piawai menyervis peralatan elektronika terutama kulkas dan mesin cuci.
“Saya memang sejak kecil saya senang bantu-bantu Abah saat menyervis kulkas dan mesin cuci,” kata Adib ditemui di rumahnya, Selasa, 3 Agustus 2021.
Kesenangan (hobi) sejak kecil ditambah pengetahuan dari ayah (abah)-nya, Surya Buana, 52 tahun yang sejak 10 tahun silam membuka jasa servis kulkas dan mesin cuci menambah ketrampilan Adib. Ia pun akhirnya mahir menyervis beragam merek mesin cuci dan kulkas. Mulai kerusakan kecil hingga yang termasuk “gawat darurat”.
Uniknya, Surya tidak berlatar belakang pendidikan teknik elektro. “Saya dulu lulusan Fakultas Sastra UI Jakarta. Ketrampilan servis elektronika saya peroleh dari kursus di luar kampus,” kata pria kelahiran Surakarta, Jateng itu.
Kemampuan di bidang elektronika itu pula yang mengantarkan Surya ke Probolinggo pada 1990-an. “Saat itu saya diminta menangani robot mesin pabrik tekstil dan garmen PT Eratex Djaja, Probolinggo,” ujarnya.
Akhirnya Surya yang menikahi Warsini Hastuti menetap di Probolinggo. Ia pun menekuni servis kulkas dan mesin cuci.
“Ternyata bakat dan ketrampilan saya diwarisi anak sulung saya, Adib. Dia sekarang sudah mandiri menyervis kulkas dan mesin cuci. Hanya sesekali bertanya jika ada sulit,” kata Surya.
Adib pun mengaku, bisa menyervis kulkas dan mesin cuci secara mandiri. “Kalau kerusakan ringan, satu jam sudah selesai,kalau kerusakan parah bisa seharian baru selesai,” katanya.
Saat ngopibareng.id datang di bengkel, Adib tampak sedang mengotak-atik papan panel sebuah mesin cuci Made in Korea. “Agak sulit menyervis panel mesin cuci yang rusak, tetapi Abah saya punya peralatan untuk mendeteksi kerusakan, alat itu tersambung ke laptop,” katanya.
Usai menyervis mesin cuci, ia mengambil peralatan las. Ia dengan terampil mengelas tabung freon sebuah kulkas.
Setiap hari 3-6 kulkas dan mesin cuci datang ke tempat bengkel servis CV Solo Service di sebelah selatan Terminas Bus Bayuangga, Kota Probolinggo itu. Dan di sela-sela belajar daring (online) di SMPN 10, Adib pun siap menyervis barang-barang elektronika teersebut di bengkelnya.
Berkat kemahirannya pula, siswa SMP itu kini membimbing sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang Praktik Kerja Industri (Prakerin). “Sekarang ada 4 siswa SMKN 2 Probolinggo dan 5 siswa SMKN Sumberasih, Kabupaten Probolinggo yang sedang praktik lapangan di sini,” ujarnya.
Ketrampilan Adib juga diakui Nuning Yuliati, guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Bidang Kesiswaaan SMPN 10. “Selain ketrampilan elektronikanya menonjol, prestasi Adib di sekolah juga bagus, anaknya baik,” katanya.
Hal senada diakui Friski, siswa SMKN 2 Probolinggo. “Meski usianya lebih muda, Adib benar-benar berpengalaman. Saya tidak ragu lagi menyerap ilmunya,” ujarnya.
Advertisement