Mahfud MD: Korupsi Sekarang Lebih Hebat dari Zaman Orde Baru
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, menegaskan, ada yang tidak nyaman dengan pernyataannya bahwa korupsi dan KKN di zaman sekarang lebih besar dibanding zaman Soeharto.
Di zaman pemerintahan orde baru, yang berani melakukan korupsi hanya partai Golkar. Tapi sekarang korupsi hampir terjadi di seluruh partai.
"Saya bertanggung jawab atas pernyataan saya itu. Karena saya memiliki data nama-nama kader partai yang terlibat korupsi," kata Mahfud ketika dihubungi ngopibareng.id Selasa, 11 Desember 2018.
Menurut Mahfud, korupsi sekarang menggurita hampir di semua lini. Berapa anggota DPR, Kepala Daerah Gubernur, Bupati dan Walikota serta aparat penegak hukum yang terjerat korupsi dan terkena OTT.
Ironisnya korupsi tidak hanya dilakukan oleh anggota, tapi juga oleh Ketum partai. "Suka atau tidak suka seperti itu faktanya," kata Mahfud.
Kalau sekarang ada orang yang menyebut Presiden ke ll RI Soeharto sebagai guru dan biang koruptor, orang tersebut harus mengaca. Tokoh partai politik yang bercokol sekarang, sebelumnya dia itu bagian dari pendukung dan kroninya Soeharto.
"Tidak perlu saya sebut namanya, masyarakat sudah tahu orangnya," kata mantan Ketua MK.
Mahfud yang ikut menumbangkan rezim orde baru dengn ikut turun ke jalan, merasa bersalah setelah melihat faktanya sekarang korupsi dan KKN lebih besar dibanding zaman Soeharto.
"Tunjukkan kepada saya mana di antara partai-partai politik seperti PDI P, Golkar, Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PPP, PAN, Hanura, dan PBB, yang bersih dari korupsi," kata Mahfud.
Sebab itu, kalau keluarga Soeharto ada yang melaporkan ke Polisi, politisi yang menuding Pak Harto biang dan gurunya korupsi, Mahfud mempersilakan.
Tapi kalau soal demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat, Mahfud MD mengakui di era reformasi ini memang mengalami kemajuan yang luar biasa, bahkan cenderung kebablasan.
"Dulu di zaman orde baru jangankan mengkritik presiden, ngritik bupati saja urusannya jadi panjang. Sekarang nuansanya berbeda, orang bebas menyampaikan pendapat melalui media sosial fesbook, twiter dan instagram," kata Mahfud.
Ditambahkan Mahfud, zaman sekarang orang mencaci pemimpinnya hampir setiap hari terjadi. "Yang namanya presiden sekarang ini hampir setiap hari jadi sasaran caci maki. Kalau di zaman Orba orang mengkritik presiden bisa langsung 'pindah' kamar," kata mantan Ketua MK Mahfud MD. (asm).