Mahfud, Gus Ipul dan Yusuf Mansur sejak Lama Gagas Pilpres Ceria
Prof Mahfud MD, Ust Yusuf Mansur dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kembali bertemu sehari sebelum pencoblosan pemilu 2019 digelar. "Sejak awal, kami ini satu barisan," kata Mahfud MD, kepada wartawan. Kesamaan pandangan, mengantarkan mereka pada inisiatif menggelar kegiatan "Pilpres Ceria" sejai akhir tahun lalu.
Pertemuan tadi, kata Mahfud, merupakan lanjutan dari sejumlah acara serupa sebelumnya. "Awalnya kita kampanyekan perlunya penyelenggaraan pemilu yang menyenangkan, tidak menakutkan. Ceria dan tidak mencemaskan," ujar Mahfud MD, Senin malam, 15 April 2019 di kantor MMD Initiative, Jl Kramar 6 No 18 Jakarta Pusat.
Diberitakan sebelumnya, Ust Yusuf Mansur secara terbuka telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan No 01 Jokowi-Ma'ruf dalam pilpres kali ini. Saat wartawan bertanya apakah dengan pertemuan ini berarti dirinya juga mendukung paslon No 01, Mahfud menjawab,"Itu kan pertanyaan kalian. Tapi silakan tafsirkan sendiri," sergah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Mahfud kemudian bercerita mengenai hubungannya dengan Yusuf Mansur dan Gus Ipul. Mahfud mengatakan kebersamaannya sudah terjalin saat membangun gerakan pemilu ceria. "Kami bertiga ini udah lama. Gus Ipul, Ust. Yusuf Mansur, saya 'kan sejak awal dulu sudah mendirikan atau membangun gerakan yang namanya pemilu ceria, pilpres ceria," katanya.
Yang jelas, lanjut mantan Menhan era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini, kebersamaan ketiganya berawal dari keprihatinan soal kekuatiran akan munculnya ketegangan di masyarakat karena perbedaan pilihan politik. Seharusnya, kata Mahfud, gesekan tak perlu ada karena pilpres adalah wadah bagi rakyat mengekspresikan pilihan-pilihan dalam berdemokrasi.
"Jadi, kita semua ingin sekali pilpres berjalan baik, dan menghasilkan pemimpin yang baik. Sejak awal kami ini satu barisan. Sehingga malam ini, karena sudah kurang dua hari pilpres, nah ini ketemu disini, gimana perhitungan, kita mencocokan pemikiran, mencocokan data lapangan, diskusi," kata Mahfud MD.
"Ya kita ya jemaah gitu. Ibarat orang sholat itu kan sama, satu angkatan yang sama. Kan ada jemaah-jemaah. Kita satu jemaah sejak awal. Dan tidak ada hal lain yang dibicarakan," ujarnya. Bahkan, mengantisipasi dampak lanjutan pemilu, mereka tengah memikirkan langkah rekonsiliatif.
Untuk itu, mereka juga menginisiasi pertemuan seluruh elemen bangsa setelah Pilpres 2019. Ketiga orang tokoh itu ingin Indonesia tetap rukun dan tidak terjadi kerusuhan usai pemilu. "Juga lebih penting malam hari ini adalah bagaimana upaya untuk mitigasi, pasca pilpres," jelas Yusuf Mansur.
"Tentu kita tidak ada yang berharap dan mengharapkan adanya terjadi membuat negeri ini chaos. Tetapi, ada dan tidak ada tanggal 18, 19, Prof Mahfud, saya dan Gus Ipul, akan menginisiasi pertemuan seluruh elemen bangsa, baik di 01 maupun 02. Jadi, mau ada tidak ada, kita akan cepet ngumpul," ujar Yusman--sapaan akrab Yusuf Mansur.
"Supaya cepet lagi bersatu di bawah nanti kepemimpinan siapapun yang nanti yang memang atas izin Allah terangkat. Ini untuk proses mitigasi," kata Yusuf Mansur. Mahfud MD menambahkan, pertemuan elemen bangsa itu sebagai mitigasi terkait resiko yang mungkin terjadi selepas pemilu. Waktu pertemuan, menurut Mahfud, akan disesuaikan dengan kondisi nanti.
"Satu, gimana sih itung-itungan kita, masih seperti dulu ndak. Ya masih lah. Yang kedua, kita perlu mitigasi. Mitigasi itu memperkecil resiko dari peristiwa yang mungkin terjadi pada tanggal 17,18, itukan akan kelihatan apa yang akan terjadi. Tentu yang paling banyak orang mau menggugat ke MK, kecurangan, peristiwa, pasti banyak kalau itu," jelasnya.
"Nanti kita lihat eskalasinya kayak apa ini. Kalau agak serius, kita akan cepet ketemunya. Kalau ndak, kita lihat dalam minggu itu juga," ujarnya. Mahfud kemudian bercerita mengenai hubungannya dengan Yusuf Mansur dan Gus Ipul. Mahfud mengatakan kebersamaannya sudah terjalin saat membangun gerakan pemilu ceria. (man)