Mahathir Sebut Muhyiddin Bukan Perdana Menteri Yang Sah
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengklaim Tan Sri Muhyiddin Yassin bukan PM yang sah karena tidak memiliki dukungan mayoritas di Parlemen.
Mahathir mengatakan, bahwa dirinya mendapat dukungan mayoritas dari 114 Anggota Parlemen, yang berasal dari koalisinya Pakatan Harapan, Warisan, dan beberapa anggota parlemen independen, beberapa dari partainya, Bersatu.
"Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru," ujarnya pada konferensi pers yang diadakan di Albukhary Foundation, Kuala Lumpur, Malaysia dilansir Bernama.
Namun, Mahathir mengatakan dirinya tidak akan pergi ke istana untuk menyajikan daftar 114 anggota parlemen yang mendukungnya. Dia juga mengatakan mereka (kelompoknya) akan meminta sesi Parlemen untuk melihat siapa yang memiliki dukungan mayoritas.
Ditanya berapa banyak anggota parlemen mendukungnya pada pukul 16.00 kemarin, Mahatir menjawab ada 92 orang.
"Tapi ketika ditambahkan dengan saya dan yang lainnya, tentu saja kami memiliki mayoritas. Mayoritas terdiri dari Pakatan Harapan, Warisan, dan anggota independen yang telah memberikan dukungan mereka kepada kami, bukan kepada PH, (tetapi) untuk kelompok yang saya ketuai," katanya.
Mahathir juga mengaku dirinya merasa dikhianati oleh Muhyiddin. "Dia (Muhyiddin) akan dilantik sebagai Perdana Menteri. Langkah selanjutnya adalah apakah kita dapat menunjukkan bahwa kita tidak percaya padanya," ujarnya.
"Saya merasa dikhianati oleh Muhyiddin, dia sudah melakukan hal ini sejak lama dan sekarang dia telah berhasil," katanya.
Mahathir mengatakan dengan Muhyiddin disumpah sebagai perdana menteri baru, dia harus mengakhiri posisinya sebagai perdana menteri sementara.
Mahathir menjadi perdana menteri sementara setelah mengundurkan diri sebagai PM ke-7 Malaysia pada 24 Februari lalu menyusul tumbangnya pemerintahan Pakatan Harapan.