Mahathir Mohamad Maju-Mundur Jadi PM Malaysia
Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia, pada Senin 24 Februari 2020. Politik di negeri jiran seketika gaduh. Surat pengunduran diri Mahathir Mohamad langsung diterima Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah.
Raja kemudian menunjuk kembali Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri sementara hingga terbentuknya pemerintahan baru.
Kegaduhan politik muncul terkait siapa PM Malaysia pengganti Mahathir. Beberapa partai politik telah berjanji mendukung Anwar Ibrahim untuk jadi PM Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad sesuai kesepakatan dalam koalisi Pakatan Harapan (PH). Yang lainnya mengklaim mereka memiliki modal untuk membentuk pemerintahan baru tanpa Anwar Ibrahim.
Tak disangka, Mahathir Mohamad tiba-tiba menawarkan diri untuk menjadi kandidat PM baru, seperti dikutip media lokal Malaysia, The Star, Sabtu 29 Februari 2020.
"Saya meyakini bahwa saya memiliki dukungan mayoritas di parlemen untuk menjadi Perdana Menteri selanjutnya dan saya tidak akan bekerja dengan kleptokrat UMNO (Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu)," tegas Mahathir Mohamad dalam pernyataannya.
Pernyataan ini disampaikan Mahathir Mohamad setelah Muhyiddin Yassin selaku Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu yang didirikan dirinya, menyatakan dirinya mendapat dukungan penuh dari 36 anggota parlemen dari Partai Bersatu untuk menjadi kandidat PM yang baru.
Dalam keterangan resminya, Mahathir Mohamad juga membantah mendukung Muhyiddin Yassin yang kini didukung oposisi UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu).
Mahathir Mohamad tegas menolak bekerja sama dengan UMNO yang dianggapnya korup. UMNO juga merupakan pendukung mantan PM Malaysia, Najib Razak yang kini dipenjara.
"Sebagaimana yang saya berulang kali ucapkan, saya menolak kerja sama dengan individu-individu yang diketahui korup dan bagian dari administrasi kleptokratik yang Pemerintah Pakatan Harapan berusaha keras untuk singkirkan," tegas Mahathir Mohamad.