Mahasiswi Unsri Mengaku Dilecehkan Dosen, Ini Kata Rektornya
Pengakuan seorang mahasiswi korban pelecehan seksual dosen di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, viral di media sosial. Rektor Unsri menanggapi dengan meminta korban melapor resmi ke kampus.
Rektor Unsri Minta Laporan
Viral curhatan seorang mahasiswi tingkat akhir di Unsri, menjadi korban pelecehan seksual dosen pembimbing skripsinya.
Rektor Unsri Anis Saggaff menyebut laporan yang viral di media sosial itu kabur. "Yang viral itu kan semua kabur. Identitas korban, pelaku, itu yang viral tidak tahu siapa. Tempatnya pun tidak tahu, prodinya tidak tahu, kemudian menyebut nama Unsri," ujar Anis dikutip dari cnnindonesia.com, pada Selasa 28 September 2021.
Ia meminta agar mahasiswi tersebut membuat laporan resmi ke kampus. Meski rektor juga menyebut telah meminta wakil rektor III untuk menelusuri kabar itu.
Mahasiswa kalau ada masalah kan [seharusnya] melapor ke prodi (program studi), fakultas, atau universitas. Sampai saat ini belum ada laporan. Saya sudah perintahkan Wakil Rektor III untuk menelusuri," kata Anis.
Lapor ke Kaprodi
Sementara sebelumnya, BEM Unsri menyebut telah mengadvokasi kasus tersebut. "Kami sedang menghadapi ramai-ramai menemui rektorat," kata Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya dari Bidang Pemberdayaan Perempuan, Ifeh, dikutip dari kompas.com, Senin 27 September 2021.
Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unsri Syarifah Indar Dewi menambahkan jika korban mengaku telah melaporkan peristiwa itu kepada Kaprodi tempatnya menimba ilmu.
Kami berupaya melakukan verifikasi terhadap kejadian tersebut. Hasilnya, korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Kaprodi," kata Syarifah.
Viral di Media Sosial
Kisah miris itu awalnya diunggah oleh akun Unsrifess di Twitter, pada Minggu, 26 September lalu. Akun dengan 9 ribu pengikut itu mengunggah beberapa tangkapan layar laporan dari seorang netizen yang mengaku sebagai mahasiswa semester akhir di Unsri, Palembang.
Dalam percakapan tersebut tertulis jika korban bertemu dengan salah satu dosen senior di Unsri, dengan tujuan bimbingan skripsi. Tak disangka, dengan modus awal bertanya kondisi kesehatan korban, oknum dosen cabul itu kemudian melakukan kekerasan seksual pada korban.
Karena kaget dan terkejut, korban hanya bisa diam selama pelaku melakukan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap tubuhnya. "Sampai sekarang aku masih tremor dan jijik terhadap kejadian itu. Apalagi membayangkan urusanku di kampus belum selesai dan harus bertemu dia lagi," tulis korban dalam tangkapan layar di akun tersebut. (Kmp/Cni)