Mahasiswi Petra Surabaya Ubah Barang Bekas Jadi Produk Fashion
Mahasiswi Petra Christian University (PCU) Surabaya menyulap barang bekas menjadi produk fashion yang bernilai jual tinggi. Karya-karya tersebut dipamerkan dalam Innofashion Show 5 oleh Desain Fashion dan Tekstil (DFT) PCU. Agenda ini digelar di Gedung Q kampus PCU, mulai 9 sampai 12 Agustus 2023.
Touch of CyFloral dipilih menjadi nama rangkaian aksesori fashion yang unik ramah lingkungan milik dari Alycia Handoyo. Semua produk aksesori bross-nya terbuat dari material utama botol plastik.
Alycia mengatakan, pemilihan botol plastik untuk diolah kembali menjadi aksesoris lantaran kesadaran dalam dirinya mengenai pencemaran lingkungan, akibat limbah botol plastik.
"Saya menyadari bahwa mode berkelanjutan dan meminimalkan dampak pencemaran limbah anorganik menjadi sangat penting bagi seorang desainer. Maka dari itu saya menggunakan praktik upcycle (daur ulang kreatif) dalam karya saya yaitu mengubah barang bekas jadi produk baru yang bermanfaat tanpa mengubah bentuk aslinya jadi inti koleksi saya,” ungkap Alycia.
Asesoris bross dengan bahan utama limbah botol plastik ini tetap dilengkapi dengan material penunjang lainnya yaitu coating, glitter, mutiara air tawar, kristal swarovski, dan kawat stainless steel, untuk menambahkan nilai estetika visual.
Alycia memilih bentuk bunga tertentu dengan simbolisme yang bermakna. Misalnya Bunga Sepatu yang anggun, Bunga Matahari yang melambangkan optimisme, Bunga Primula yang melambangkan kesetiaan, kemakmuran, dan harapan, serta Bunga Dahlia yang mencerminkan komitmen dan keabadian.
Selain Alycia, Shavira membuat pakaian siap pakai (ready to wear) dengan corak yang terbuat dari limbah denim. Karya tersebut diberi nama "Zazzi".
Shavira yang mengambil LEAP Research Innovation itu menemukan solusi untuk mengelola limbah denim dengan penggabungan teknik patchwork dan quilting.
“Penyusunan corak limbah denim sendiri terinspirasi dari dampak limbah denim yaitu sungai di Afrika yang tercemar pewarna indigo denim sehingga susunan patchwork menggambarkan gradasi laut, buih lautan dan limbah denim yang mendominasi permukaan sungai,” ungkap Shavira.
Koleksi pertama ini mengambil konsep koleksi yaitu “Cozzy urban wear”, cozzy yang berarti nyaman dan urban wear memliki makna pakaian gaya jalanan.
Sementara itu, PIC acara tersebut, Dibya Adipranata Hody mengungkapkan, kata Escalate yang memiliki arti peningkatan itu sengaja dipilih.
Sebab ini menjadi tonggak peningkatan dan perluasan dari kompetensi dan kreativitas yang telah dipelajari mahasiswa selama berkuliah untuk memampukan mahasiswa mengeskalasi diri menuju dunia kerja.
Lebih lanjut, dosen PCU yang juga designer Indonesian Fashion Chamber ini mengungkapkan bahwa, “Innofashion Show 2023 dengan tema ‘Escalate’ ini hadir sebagai wadah bagi mahasiswa DFT PCU dan insan muda yang tertarik dengan dunia fashion untuk berkarya dengan menyalurkan bakat serta potensi yang dimilikinya".
Fashion show yang digelar sekaligus graduation show dari final project atau tugas akhir dari mahasiswa DFT PCU angkatan 2019. Setiap karya yang ditampilkan merupakan perwujudan jati diri dan totalitas para mahasiswa tingkat akhir, dengan tema karya yang kaya dan beragam antara lain sustainable fashion, creative fabric, pemberdayaan UKM, dan kampanye sosial via produk fashion, dan masih banyak lagi.
Tak hanya busana saja, karya mahasiswa yang dipamerkan ini berupa foto, aksesoris, dan majalah.
Advertisement