Mahasiswa Unusa Ubah Pelepah Pisang Jadi Makrame Bernilai Jual
Pelepah pisang yang biasanya hanya berakhir sebagai pupuk kompos rupanya bisa dijadikan karya seni yang memiliki nilai jual. Hal ini dibuktikan oleh lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang menjadikan pelepah pisang sebagai kerajinan makrame.
Para mahasiswa tersebut adalah Nur Diana Mashalizah mahasiswi semester 7 jurusan S1 Akutansi, Puteri Maliki Lailatul S1 Akuntansi, Gita Kalyana Wardani S1 Akuntansi, Anisa Umi Fauziah S1 Gizi dan Nur Lailia S1 PGSD.
Dari mengolah limbah ini mereka bisa mendapatkan keuntungan dari setiap produk yang dijual.
Ketua tim, Nur Diana Mashalizah mengatakan, bahwa sudah ada empat jenis kerajinan makrame yang dibuat dari pelepah pisang, yakni tatakan gelas, vas bunga, wall decor, hingga wall hanging.
"Kami memulai ini sejak Juni lewat program PKM, pembuatan masing-masing produk ada empat tahap. Jadi setiap produk dibuat bertahap, baru setelahnya dipasarkan," kata mahasiswa semester 7 ini.
Nur mengungkapkan, penjualan dilakukan offline di CFD atau online seperti Instagram dan WhatsApp. Paling banyak dibeli adalah tatakan gelas dengan banderol Rp25 ribu.
“Sementara untuk vas bunga dijual Rp95 ribu, wall decor Rp90 ribu, wall hanging Rp50 ribu,” ungkapnya.
Proses Pembuatan
Nur menjelaskan, pertama pembuatan kerajinan diawali dengan memotong-motong pelepah pisang menjadi beberapa bagian. Setelah itu, pelepah pisang dibentuk seperti tali dengan menggunakan alat khusus.
Lalu, setelah pelepah pisang berubah menjadi tali kemudian dikeringkan di atas terik matahari. Setelah kering, barulah pelepah pisang bisa dibentuk menjadi makrame.
"Untuk desain dan lainnya kami yang membuat sendiri, kami sesuaikan dengan bentuk tali dari pelepah pisang yang teksturnya kaku," paparnya.
Untuk menjaga ketahanan makrame dari pelepah pisang ini, setelah produk jadi dipoles dengan minyak kelapa dan cuka. Selain itu, pelapisan ini juga digunakan untuk menghindari jamur.
“Pembuatan satu produk bisa memakan 2-3 hari. Sedangkan untuk satu kilo pelepah pisang bisa digunakan untuk dua produk,” tambahnya.
Ke depan, kerajinan makrame dari pelepah pisang ini akan terus dikembangkan oleh kelima mahasiswa lintas semester ini. Mereka ingin mengembangkan lebih banyak lagi desain dari kerajinan ini.
"Ke depan akan terus dikembangkan dan kami juga ingin menambah koleksi desain produknya," pungkasnya.
Advertisement