Mahasiswa Unusa Suka Rela Jadi Relawan Harlah Satu Abad NU
Ribuan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) diterjunkan sebagai 'pasukan semut'. Mereka ikut menyukseskan kegiatan resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad jazidie, M.Eng mengatakan, ada 1.500 mahasiswa yang disebut 'pasukan semut' diterjunkan dalam hajatan besar NU tersebut. Menurutnya, sebagai perguruan tinggi yang menyandang nama besar NU, Unusa merasa perlu berbuat sesuatu pada peringatan Satu Abad NU yang dipusatkan di Jatim.
"Rangkaian acara yang akan berlangsung selama 24 jam nonstop ini, dengan massa ratusan ribu orang tentu akan meninggalkan banyak sampah. Itu sebabnya Unusa ingin mengambil peran yang tidak biasa dilakukan oleh banyak orang, melakukan bersih-bersih sampah setelah acara selesai lewat pembentukan Pasukan Semut," terangnya, usai mengikuti Apel Siaga di halaman Kampus B Unusa, Jalan Jemursari 51-57 Surabaya, Senin, 6 Februari 2023.
Jazidie menjelaskan, 'pasukan semut' dibekali kantong plastik tiga warna, yakni merah untuk sampah basah, kuning untuk sampah kering, dan warna hitam untuk sampah plastik. Pemilahan ini dilakukan agar sampah bisa dimanfaatkan bagi yang membutuhkan, dan membantu memudahkan proses daur ulang.
Untuk menjaga kesehatan dari sampah maka 'pasukan semut' juga dibekali dengan sarung tangan.
Budayakan Membuang Sampah di Tempatnya
Jazidie mengajak masyarakat untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Menurut pria alumni S2 dan S3 Hiroshima University Jepang ini, pembuangan sampah pada tempatnya bisa menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar.
Sampah adalah masalah klasik. Hal ini bisa diselesaikan dengan cara sederhana. Misalnya membiasakan diri membuang sampah ke tempat yang benar. Ini menjadi awal untuk menanggulangi masalah sampah.
“Tujuan 'pasukan semut' Unusa selain untuk membersihkan lokasi satu abad NU, juga ingin memberikan kesadaran tentang arti merawat jagat dalam sektor lingkungan, karena hal ini sangat penting," terangnya.
Salah satu 'pasukan semut' yang juga mahasiswa Unusa, Agung Firmansyah menyampaikan, motivasinya untuk ikut ambil bagian dalam Harlah Satu Abad NU karena ingin mendapatkan berkah para ulama yang hadir.
"Motivasinya berharap berkah dari para kiai," ujar mahasiswa semester lima ini.
Sebelum berangkat menjadi 'pasukan semut', ia melakukan berbagai persiapan mulai dari fisik hingga mental.
"Persiapan fisik tentunya dan tenaga untuk membersihkan ribuan sampah yang ada di sana. Dan paling penting juga persiapan kekompakan dalam satu regu, karena kami akan bekerja sama," tandasnya.
Advertisement