Mahasiswa Unusa Sulap Pelepah Pisang jadi Gantungan Tumbler
Pelepah pisang merupakan salah satu bagian dari pohon pisang yang kurang dimanfaatkan secara maksimal. Melihat hal tersebut, lima mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Surabaya mengubah pelepah pisang menjadi wadah gantungan untuk mempermudah membawa botol minuman (tumbler).
Kelima mahasiswa tersebut ialah Yolanda Lettalia, Adelina Pratiwi, Sofi Azilan Aini, Arista Putri Sulistiana, dan Nindy Kurniati. Mereka menamakannya Gelis, kependekan dari gantungan pelepah pisang.
Menurut Yolanda, nama Gelis sendiri dipilih karena berhubungan dengan tujuan kami untuk mempercantik lingkungan akibat limbah yang menumpuk, serta mempercantik tampilan tumbler agar mudah dibawa kemana saja.
Yolanda Lettalia selaku ketua kelompok mengatakan, pemanfaatan limbah tersebut sangat baik untuk menjadikan pelepah pisang menjadi sesuatu yang bernilai. Selain itu, pemanfaatan limbah juga baik melestarikan lingkungan.
"Gantungan dari pelepah pisang yang kami buat untuk mempermudah membawa tumbler tidak sekali pakai. Hal ini membantu untuk mengurangi penggunaan botol minum sekali pakai, dikarenakan banyak masyarakat yang lebih menyukai membeli minum dalam kemasan sekali pakai," kata Yolanda.
Yolanda menjelaskan, cara membuat gantungan dari pelepah pisang ini cukup mudah. Pertama pelepah pisang dikeringkan terlebih dahulu. "Setelah itu, pelepah pisang yang telah kering ditipiskan dengan menggunakan mesin. Selanjutnya, pelepah pisang dibagi menjadi lima bagian. Di mana, masing-masing bagian dibagi kembali menjadi dua helai lalu dipilin," paparnya.
Proses pilin, ujar Yolanda, dilakukan dengan cara menyilang agar lebih kuat. Setelah itu tinggal diikat dan bisa digunakan untuk membawa tumbler.
Dengan adanya produk inovasi tersebut Yolanda dan tim berharap dapat mendorong masyarakat terutama milenial untuk mulai membawa tumbler dan mengurangi penggunaan botol sekali pakai. "Untuk satu gantungan Gelis ini kami jual Rp15 ribu dan bisa bertahan lama," pungkasnya.