Mahasiswa Unusa Buat Bubur Kelor Bagi Penderita Diabetes
Salah satu keluhan penderita diabetes untuk mengontrol gula darah, adalah harus minum obat setiap hari. Padahal beberapa penderita diabetes meyakini, jika minum obat kimia dalam jangka panjang bisa merusak organ tubuh lainnya. Terutama ginjal, karena harus bekerja keras menyaring bahan kimia.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pun menciptakan sebuah produk yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Laila Ulfidah, Rury Silfina, Dina Ningtias, Siti Qomariyah dan Dina Tri Maryuni, mahasiswa S-1 Keperawatan ini mencoba membuat sebuah produk yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar gula darah. Mereka mengklaim jika inovasi mereka aman tidak merusak organ tubuh penderita diabetes.
“Kita inginnya yang herbal. Dari tumbuhan yang ada di sekitar. Sehingga benar-benar alami tidak mengandung kimia,” ujar Laila Ulfidah.
Akhirnya, Laila dan kawan-kawannya pun mencari referensi dari buku dan internet. Mereka pun menemukan banyak tumbuhan yang bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.
Mereka pun tertarik dengan salah satu tumbuhan yakni kelor. Seperti diketahui, daun ini sangat banyak ditemui dan banyak dikonsumsi masyarakat. Namun selama ini hanya dijadikan sayur bening dan sejenisnya.
“Padahal, bisa dibuat berbagai macam makanan terutama untuk mereka yang menderita diabetes,” jelasnya.
Mereka pun membuat proposal dengan judul Bulortibet (Bubur Kelor Anti Diabetes) sebagai Diet Alternatif bagi Penderita Diabetes. Proposal ini pun dipilih Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristekdikti) untuk mendapatkan hibah dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Dalam proposal yang ia buat bersama empat temannya, tim ini pun memilih bahan daun kelor disertai bahan lain yakni tepung sagu, jagung manis serta garam. Dipilihnya tepung sagu dan jagung manis ini karena untuk mengurangi rasa ‘langu’ (rasa khas daun kelor).
Untuk membuat bubur ini, Laila mengatakan membutuhkan bahan sebanyak 10 tangkai daun kelor, jagung manis dan tepung sagu 300 gram. Ditambah 500 miligran air dan 2,5 sendok teh garam.
“Kita masak untuk bisa menghasilkan bubur daun kelor ini. Rasanya cukup enak dan bisa dikonsumsi dengan rutin untuk penderita diabetes,” tuturnya.
Produk ini diakui Laila sudah diujicobakan kepada keluarga dan kenalan mereka terutama yang memiliki keluhan gula darah tinggi. “Cukup membantu mereka,” ujarnya.
Kini, Laila tengah bersiap untuk menunggu hasil penjurian yang dilakukan Kemristekdikti. Karena beberapa waktu lalu, ia dan tim sudah mengikuti monitoring dan evaluasi (monev). “Alhamdulillah lancar,” lanjutnya.
Dengan adanya Bulortibet ini, Laila dan Tim berharap proposal mereka bisa lolos mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018. “Dambaan semua mahasiswa bisa lolos Pimnas. Doakan saja,” pungkasnya. (amm/amr)
Advertisement