Mahasiswa Undip Kenalkan Ekobrik, Solusi Atasi Sampah Plastik
Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Jawa Tengah, mengenalkan proses pengolahan sampah plastik di Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.
Pengolahan sampah plastik ini dikenal dengan ekobrik (ecobrick) atau bata ramah lingkungan. Pengenalan ekobrik ini dilakukan di tengah keramaian Pasar Tiban Desa Nglanjuk, Minggu 24 Juli 2022 pagi.
Ada tiga mahasiswa yang sedang menjalankan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN). Di antaranya, Freedom Solosa Program Studi (Prodi) Psikologi, Alfina Nurul Fauziah Prodi Peternakan, Syifa Azkia Nurein Prodi Perikanan.
Mereka tampak sibuk memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik. Dipadatkan menggunakan batang kayu. Jika dipastikan sudah padat, lalu ditutup rapat dan dikumpulkan.
Aktivitas mereka, juga menarik pengunjung. Meski hanya sekadar mengobati rasa penasaran. Sesekali juga ada pedagang yang menyodorkan sampah plastik, untuk dimasukkan ke dalam botol.
Menurut mahasiswa program studi psikologi Undip, Freedom Solosa, proses daur ulang plastik ini menjadi lebih efektif. Dari pada hanya sekadar dibuang dan dibakar.
“Dengan ekobrik ini, hasilnya bisa dibuat kursi atau yang lainnya,” kata pemuda 22 tahun ini.
Bisa juga, ekobrik ini digunakan sebagai bahan dinding. Jika dibuat dalam jumlah banyak. Mengingat, bata ramah lingkungan ini juga tanah lama dan cukup kuat.
Ditambahkan, partikel plastik yang susah diurai ini menjadi bahan utama ekobrik. Karena memang tujuannya untuk mengatasi sampah plastik. “Tidak bisa botol plastik diisi dengan sampah organik. Karena nanti akan terurai,” timpal mahasiswa program studi Perikanan Undip Syifa Azkia Nurein.
Dijelaskan, bahwa yang mereka lalukan ini sebagai bagian program yang dibawa dalam KKN tersebut berkaitan dengan lingkungan.
Sementara itu, perwakilan penggerak PKK Desa Nglanjuk, Lusiana, mengaku sangat terbantu dengan adanya KKN Mahasiswa Undip di desanya. Sebab, bisa membantu komunikasi dengan warga. “Biasanya warga yang mengajak tamu dari luar, atau mahasiswa itu cepat. Seperti program yang saat ini jalankan,” ujarnya.
Selain ekobrik, kata dia, nanti juga ada pembuatan pupuk organik dan pembuatan pakan ikan. “Karena di sini ada kolam ikan, jadi nanti bisa mengurangi pembelian pakan ikan,” katanya.
Advertisement