Mahasiswa Undika Rancang Alat Pemberi Makan Ayam Otomatis
Memudahkan pekerjaan peternak ayam, mahasiswa S1 Program Studi Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika) membuat inovasi pemberi makan ayam otomatis memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).
Alat yang diberi nama Pakan Ternak IoT atau yang disingkat PATRIOT ini memiliki tiga komponen penting yaitu dapat memonitoring suhu kandang ayam, memonitoring kelembapan dan kualitas suhu udara serta memberi pakan ternak secara otomatis.
Team leader dalam inovasi ini, Rizky Alief mengatakan, inovasi pakan ini memudahkan para peternak karena bisa terintegrasi dengan handphone.
"Secara otomatis para peternak bisa memantau kondisi kandang ayam dan juga memberi pakan ayam secara otomatis lewat handphone,” kata Risky Senin, 7 November 2022.
Lebih lanjut Rizky menjelaskan bahwa monitoring suhu kandang ayam bermanfaat untuk mengukur temperatur dari kandang ayam apakah dalam kadar normal (hangat) atau tidak.
Sedangkan monitoring kelembapan untuk mengukut kondisi basah atau kering dari kandang ayam. Untuk makan otomatis, bisa diatur setting jamnya, nantinya otomatis pakan ayam akan jatuh ke dalam kandang ayam.
Mahasiswa angkatan 2019 ini mengungkapkan, Ide awalnya berasal dari project mata kuliah Perancangan Sistem IoT yang meminta para mahasiswa untuk membuat sebuah inovasi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga pekerja.
“Lalu saya dan tim berpikir kalau selama ini peternak ayamkan masih menggunakan cara konvensional, nah muncul ide untuk bisa buat pakan ternak otomatis sekaligus monitoring kandangnya,” terang Rizky.
Adapun cara kerja alat ini adalah pengguna tinggal mendownload aplikasi mqtt di playstore kemudian mencocokan dashboard sesuai dengan kebutuhan.
Disitu ia dan timnya menggunakan library bernama PubSub Client dan disamakan port dengan mqtt kemudian hubungkan sensor dengan sumber listrik, lalu tinggal atur penjadwalan untuk makan otomatis. Dinamika Robotic ini. Alat yang ia buat selama kurang lebih dua bulan bersama timnya ini menghabiskan dana sekitar Rp300.000.
“Harapannya sih nanti bisa dikembangkan lebih luas lagi agar produk ini bisa diincar oleh industri dan perusahaan-perusahaan besar,” tuturnya.
Inovasi ini pun didukung penuh oleh Harianto, S.Kom., M.Eng selaku dosen pembimbing tim pembuat PATRIOT ini. Menurutnya, inovasi ini bagus sekali, karena alat untuk kebutuhan peternak ayam sangat penting dimana pengusaha ayam di Indonesia sangat banyak.
Ia mengungkapkan, ada beberapa penyebab keberhasilan seorang peternak ayam diantaranya adalah pemberian pakan yang efisien sesuai dengan waktu dan jumlah yang tepat, pencegahan kematian ayam dengan memperhatikan suhu dan kebersihan kandang serta memantau kadar amoniak pada udara di kandang ayam.
“Nah, ketiga hal tersebut dapat dipantau secara jarak jauh dengan bantuan alat berbasis IoT ini,” imbuh Hari.
Pihaknya pun berpendapat bahwa PATRIOT mempunyai peluang besar untuk dapat diproduksi massal karena alat tersebut sangat dibutuhkan terutama oleh peternak kecil yang tidak mampu membeli peralatan canggih pabrikan yang harganya sangat mahal.