Mahasiswa Unair Kembangkan Bahan Bakar dengan Sekam Padi
Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kembangkan ide bahan bakar alternatif menggunakan sekam padi. Hal itu diharapkan dapat membantu permasalahan pertanian dan lingkungan.
Ketiga mahasiswa Unair yang kembangkan bahan bakar dari sekam padi itu yakni, Wahyu Saputro jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Siti Nur Kholisah dari Farmasi, serta Juliana Anis Vernanda, jurusan Aquaculture.
Ketua tim, Siti Nur Kholisah mengatakan, ide tersebut lahir ketika mereka mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Lamongan UIN Sunan Ampel, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, kata Kholisah, mereka ditantang membuat karya tulis ilmiah bertema "Peran Generasi Muda Menggali Sumber Daya Lokal sebagai Wujud Andil dalam Lamongan Berkemajuan".
Para mahasiswa Unair angkatan 2019 tersebut melihat bahwa Lamongan didominasi sektor pertanian dan perikanan. Namun, di sana ada beberapa masalah besar yang belum terselesaikan.
Masalah tersebut adalah ledakan tanaman air Duckweed (Lemna sp) yang dapat mengganggu produktivitas perairan dan sekam padi yang tidak dimanfaatkan dengan baik pasca panen.
“Jadi, karena bahan bakar minyak juga sedang naik dan Lemna sp tadi dapat mencemari perairan dan, limbah pertanian sekam padi juga melimpah,” kata Kholisah, Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan demikian, Kholisah bersama dua temanya mencetuskan ide untuk membuat bahan bakar alternatif bioetanol dari kombinasi Lemna sp dan Lignoselulosa sekam padi yang bernama BIOLDI.
“Kami mengombinasikan dua limbah tersebut menjadi bioetanol untuk bahan bakar kendaraan,” jelasnya.
Sementara itu, anggota tim lain, Juliana Anis Vernanda mengatakan, campuran 75 gram sekam padi dan Lemna sp dapat menghasilkan 85 mililiter BIOLDI. Hal itu memakan proses sekitar satu minggu.
Dengan pemanfaatan tersebut, mereka turut mendukung ketercapaian SDGs 7 Affordable and Clean Energy dan SDGs 12 Responsible Consumption and Production. Selaras dengan orientasi SDGs poin ke 7.
Juliana mengungkapkan, timnya menjamin akses energi yang terjangkau dan berkelanjutan untuk semua lapisan masyarakat serta SDGs ke 12 dalam upaya mengurangi dampak lingkungan.
“Riset ini juga masih dalam tahap pengembangan. Kiranya kendaraan seperti apa yang kompatibel dari bahan bakar BIOLDI ini,” kata Juliana.
Dengan demikian, kata Juliana, timnya berharap bisa menyempurnakan kembali konsep bahan bakar alternatif tersebut. Agar nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat secara luas.