Mahasiswa Unair Gagas Pengenalan Sejarah Surabaya Untuk Difabel
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggagas metode pembelajaran sejarah bagi penyandang disabilitas. Mereka berharap agar pengenalan Kota Pahlawan menjangkau semua kalangan.
Ketiga mahasiswa Unair yang menggagas metode tersebut berasal dari program studi Ilmu Sejarah FIB, yakni Firmanda Dwi Septiawan, M. Fachrizal Hamdani, dan Reni Putri Nurhidayati.
Salah satu penggagas, Firmanda Dwi Septiawan mengatakan, Surabaya merupakan kota kaya akan sejarah dan budaya. Namun, potensi itu belum dinikmati secara seluruh kalangan, terutama penyandang disabilitas.
Menurut dia, salah satu bukti sejarah yang masih bisa dinikmati sampai saat ini adalah, bangunan bekas kolonial yang kokoh berdiri dan menyimpan beragam kisah pada masa lampau.
“Bangunan yang sudah lama berdiri menjadi saksi bisu atas semua peristiwa yang terjadi di kota Surabaya,” kata Firmanda, melalui rilisan persnya, Kamis, 3 November 2022.
Akan tetapi, kata Firmanda, pengenalan sejarah di Surabaya masih belum berjalan merata. Terutama bagi penyandang disabilitas tuna rungu yang hanya mampu memaksimalkan penglihatan dan perabaan.
Dengan demikian, ketiga mahasiswa Unair tersebut terpantil untuk membuat model pengenalan sejarah lokal Surabaya melalui media berbasis visualisasi dan heritage tourism.
Firmanda mengungkapkan, metode pengenalan sejarah itu menggunakan fasilitas pendukung seperti alat pendengaran, buku panduan (Local History Guide Book), dan panduan bahasa isyarat.
“Ide ini dilatarbelakangi atas keprihatinan kami terhadap kondisi Surabaya yang potensial dari segi sejarah dan budaya tapi tidak memiliki sarana yang memadai untuk pengenalan dan pembelajaran,” jelasnya.
Lebih lanjut, mahasiswa asal Mojokerto itu menyebut jika gagasan tersebut masih berupa karya tulis. Namun, dia berharap agar metode pengenalan sejarah untuk tuna rungu bisa segera direalisasikan.
“Harapan kami, bisa diterbitkan menjadi jurnal agar bisa menjadi referensi di bidang pariwisata khususnya berkaitan dengan fasilitas untuk teman-teman disabilitas,” tutupnya.