Mahasiswa UK Petra Ubah Seaglass Jadi Perhiasan Mengkilat
Seaglass alias pecahan batu kaca biasa banyak ditemukan di bibir pantai. Ternyata, bahan sepele ini bisa menjadi nilai jual di tangan Athalia Michelle. Mahasiswa UK Petra, Surabaya ini berhasil merancang, "Inovasi Bisnis Sela Jewelry sebagai Perhiasan Berbahan Seaglass di Bali”.
Rancangan perhiasan dari seaglass ini menjadi bahan Tugas Akhir (TA) Athalia Michelle. Ia akan di wisuda pada akhir pekan ini.
“Saya sangat terdorong memanfaatkan limbah kaca untuk menjadi produk yang bernilai lebih bahkan bisa menjadi tambahan penghasilan. Sekaligus saya ingin mengurangi limbah yang ada di pantai," ungkap gadis kelahiran Denpasar, Bali ini.
Seaglass sendiri merupakan limbah serpihan kaca yang sudah dihaluskan secara alami oleh air, ombak, dan pasir. Jadi, saat ada serpihan kaca terendam dalam air asin dan terombang-ambing karena pasir dan ombak selama sekitar 5-50 tahun, ujung dan sudut serpihan kaca yang tajam pun jadi halus.
Awalnya, mahasiswa dari jurusan Visual Communication Design ini, mencari bahan bakunya di pantai berkarang atau berbatu, kemudian dirapikan bentuknya ke tukang batu. Baru diproses menjadi sebuah perhiasan yang cantik.
“Saya mendesainnya seaglass ini menggunakan copperware yang menghasilkan tiga produk yaitu kalung, gelang dan cincin dengan brand bernama Sela Jewelry," tambah mahasiswa dengan IPK 3,57 ini.
Brand Sela Jewelry dengan desain yang simple dan mengikuti trend ini telah berjalan dan dipasarkan secara online yaitu di Shoppe dan Instagram. Usaha yang dimulainya sejak sekitar bulan April 2022 ini telah berhasil menjual sebanyak 17 kalung, 10 gelang dan 14 cincin.
Athalia Michelle berencana mengembangkan inovasi dari perhiasannya tersebut, misalnya anting-anting. Mengenai perawatan perhiasan dari bahan seaglass ini, Athalia Michelle menyebut butuh waktu khusus.
"Harus dilap dengan lap mengkilat silver. Selain itu jangan sering kena keringat atau air laut. Sebab, bisa membuat silver tidak mengkilat lagi," pungkasnya.