Mahasiswa UK Petra Kembangkan Wisata Desa Mojotrisno Jombang
Mahasiswa program studi Arsitektur UK Petra bersama komunitas Sahabat Bambu membuat gazebo dengan mengangkat tema “Desain Bambu Konstruksi Lengkung”.
Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Service Learning Klinik Arsitektur. Sebelumnya, para mahasiswa telah melakukan public hearing kepada para warga minggu lalu untuk menentukan desain.
"Lalu dibuat secara nyata secara bertahap mulai Sabtu, 21 Mei dengan teman komunitas Sahabat Bambu,” kata Koordinator Program Bram Michael Wayne, yang juga salah satu dosen prodi Arsitektur UK Petra.
Rencananya para mahasiswa ini bersama komunitas Sahabat Bambu secara bertahap akan membuat pos santai (pos cangkruk) bagi warga berbahan Bambu dengan menggunakan Teknik Bambu Lengkung.
Pos ini berukuran 4 x 7 meter dengan ketinggian mencapai 3 meter. Bangunan ini bisa digunakan warga Desa Mojotrisno-Jombang untuk banyak hal. Mulai dari bermain bersama anak, ronda hingga pameran batik.
"Membuat bangunan menggunakan teknik bambu lengkung ini tak mudah," ujar salah mahasiswa yang mengikuti join workshop ini, Aurelia Agraputri.
"Yang cukup sulit membangun bentuk lengkungnya dan memberi sayatan segitiga pada bambunya agar tersegmen," imbuhnya.
Mahasiswa arsitektur UK Petra ini mengungkapkan, dibutuhkan cara khusus agar bambu bisa melengkung dengan baik tanpa patah dan tahan lama.
Maka dari itu, sebelum membuat secara nyata bangunan ini, para mahasiswa diajak membuat maket skala 1 banding 1 mengenai ide desain. Maket ini sebagai prototype bentuk dan replika sistem pembuatannya.
Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Mojotrisno, Nanang Sugiarto. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan project besar untuk membangkitkan wisata desa di sini, agar banyak dikunjungi masyarakat luas.
"Desa kami punya kekuatan kerajinan batik dan dibantu konsep oleh mahasiswa UK Petra untuk membuat gazebo bambu itu, untuk mendampingi wisata kerajinan batik," katanya saat ditemui di Desa Mojostrino, Jombang.
Ke depan, pihaknya dan UK Petra akan terus bekerja sama untuk membuat beberapa bangunan bambu untuk mendukung potensi wisatanya. "Gazebo ini dulu rencanannya dibuat selama tiga hari," tandasnya.
Nantinya, gazebo ini dirikan di tanah kosong yang sudah disediakan untuk menambah daya tarik desa wisata Mojotrisno.