Mahasiswi UK Petra Desain Baju dari Limbah Plastik
Terinspirasi dari busana seorang putri kerajaan, Tiffany, mahasiswi Universitas Kristen (UK) Petra mengusung tema Awekening dalam busana hasil rancangannya. "Awekening itu melambangkan putri kerajan yang hidup megah dan mewah, lalu saat kerajaan mengalami kemerosotan, ia harus membantu rakyatnya untuk hidup damai dan tentram. Baju ini melambangkan perjuangan tersebut," ujar mahasiswa jurusan Desain Fashion dan Tekstil (DFT) ini, Jumat 4 September 2020.
Desain baju Awekening pada busana ready to wear (siap pakai) ini, Tiffany memadukan baju terusan (jumsuit) dengan outer. Ia juga memadukan unsur zero waste dan sustainable dalam merancang busananya.
"Memasukan unsur sustainable pada hiasan outernya," jelas Tiffany.
Tiffany juga mengolah ulang limbah plastik menjadi sebuah karya yang unik dan menarik perhatian. "Jadi outernya aku kasih hiasan berbentuk bunga dari botol bekas, terus ditambah ornamen mutiara dan payet agar hiasannya lebih indah," ungkap dia.
Sementara unsur zero waste juga digunakan dalam potongan outernya. Outer yang dibuat tidak memiliki bentuk potongan yang rumit, sehingga tidak ada kain yang dibuang.
Untuk bahan, mahasiswi semester tiga ini menggunakan kain duces, kain sifon crape, dan kain kaca. Menurutnya, bahan-bahan ini dipilih karena sangat cocok dengan busana yang ia buat.
"Saya juga mengunakan akses lurik agar terlihat elegant. Lurik unik meskipun cuma garis-garis, ada pencampuran warnanya yang membuatnya lebih indah," terang Tiffany.
Untuk merampungkan busana rancangannya ini, Tiffany membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Letak kesulitan pada desain ini ialah membuat hiasan baju yang berbahan botol bekas.
"Saya mengumpulkan botol plastik yang sudah tidak digunakan kemudian dipotong kecil-kecil. Setelah itu, ia bakar diatas api kemudian dijahit ke baju bersama dengan manik-manik. Ini butuh waktu lama karena harus satu per satu," terangnya.
Tiffany pun berharap desain busanannya ini bisa menginspirasi generasi muda untuk memanfaatkan barang bekas. “Saya ingin mengurangi pencemaran lingkungan sehingga muncullah ide ini," ujar dia.
Berkat busana hasil rancangannya tersebut, Tiffany meraih gelar juara dua pada ajang Surabaya Fashion Designer Award 2020.
Advertisement