Mahasiswa UHW Buat Lampu Tidur 3 In 1, Bantu Atasi Susah Tidur
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan empat mahasiswa Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya terhadap 75 koresponden mengenai gangguan tidur. Ditemukan hasil bahwa rata-rata dari mereka memiliki kualitas tidur yang buruk di bawah 5 jam.
Berlatar belakang hasil survei ini, Astika Puspitasari, Lutfiyatul Inayah, Dewi Rosanti dan Krisnanda Dwi Cahyo membuat inovasi lampu tidur 3 in 1 bernama Lantern.
Ketua Tim Astika Puspitasari menyampaikan, produk yang dibuatnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur seseorang agar nyaman dan tenang sepanjang malam.
"Produk ini disebut 3 In 1 karena ada lampu tidur pengharum ruangan, serta hiasan ruangan yang dilengkapi barcode (berisi lagu, edukasi, dan podcast meditasi)," kata Astika saat menunjukkan produk LANTERN di Hall B Kampus Wonorejo UHW Perbanas, pada Sabtu, 10 September 2022.
Selain itu, lampu tidur berbahan dari kaca ini dilengkapi dengan siluet yang bisa mempercantik ruang kamar saat tidur. Siluetnya beragam, mulai dari kartun, animals, religi, romansa, ucapan happy birthday atau graduation. "Ini bisa custom untuk siluetnya,” terang Astika.
Astika mengungkapkan, lampu tidur dipilih sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas tidur karena dalam beberapa penelitian lampu tidur bisa mengurangi stres. Jika stres berkurang tidur akan menjadi lebih nyenyak dan lebih lama.
"Lampu tidur ini juga memiliki tiga mode penerangan, ada cepat, lambat dan terang, sehingga bisa disesuaikan orangnya suka terang atau gelap saat tidur," ujar mahasiswa S1 Manajemen ini.
Lanjut Astika, produk yang dihasilkan bersama teman lintas jurusan tersebut merupakan buah dari kegiatan mata kuliah kewirausahaan. Produk ini pun dipasarkan dengan bandrol Rp 60 ribu per satuannya. Nantinya, mereka tetap melakukan perbaikan agar produknya semakin digemari konsumen.
“Sekarang lampunya masih pakai baterai. Nah, nantinya akan kami buat yang bisa dengan tenaga listrik. Jadi tinggal dicolok ke listrik untuk penggunaannya," terangnya.
Kedepan, produk ini akan disempurnakan lagi. Atika mengaku lampu tidur yang masih memakai daya baterai ini akan diganti dengan daya listrik, begitu juga dengan desain lampunya. "Nantinya memang akan kami kembangkan terus, seperti dayanya yang masih pakai baterai akan diganti listrik," tandasnya.