Mahasiswa Ubaya Buat Inovasi Mi Tinggi Protein dari Tempe
Mahasiswa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengolah mi dari tempe dan daun sengkubak. Inovasi ini diberi nama "Mie Tebak".
Mi hasil inovasi Victoria Diana Indah Lestari dan Audrey Layana Tjahyadi ini, diklaim lebih kaya protein dari mi pada umumnya yang terbuat dari terigu. Sebab, tempe terbuat dari kedelai yang merupakan sumber protein tinggi.
Karena terbuat dari tempe, rasa mi yang berwarna hijau ini sedikit menyerupai tempe goreng dan ada rasa gurih dari daun sekubak. "Awalnya ide ini muncul karena kami yang gemar makan mi. Kami ingin membuat mi tidak hanya kenyang tapi juga memberikan gizi dengan memasukkan protein," kata perwakilan tim Diana ditemui di Gedung Fakultas Teknobiologi, Kampus Ubaya, Kamis, 15 September 2022.
Diana mengungkapkan, adonan mi tinggi protein ini tetap menggunakan tepung terigu hanya saja porsinya tidak 100 persen, karena ada tempe dan daun sengkubak.
"Tempe dikeringkan selama satu hari lalu dihaluskan dan diayak menjadi tepung tempe. Untuk daun sengkubaknya dikeringkan juga dan dihaluskan. Lalu tempu tempe dan daun sengkubak yang sudah halus tersebut dicampur dengan adonan mie," terangnya.
Ia merinci kandungan protein pada mi berbahan 100 persen tepung terigu adalah sebesar 1,6 persen. Sedangkan, mi tebak memiliki kandungan protein persen lebih tinggi, yaitu sebesar 5,6 persen.
“Jadi dapat dikatakan apabila seseorang mengonsumsi mi tebak, ia juga akan mendapat tambahan protein yang lebih tinggi dibandingkan mengonsumsi mi biasa,” imbuh mahasiswi semester 8 itu.
Tambahnya, mi tebak dapat menjadi makanan pokok karena kandungan protein dalam tepung tempe. Untuk menemukan komposisi bahan mi tebak yang tepat, lanjut Anggota tim lainnya, Audrey menyampaikan, membutuhkan waktu selama 2-3 minggu.
Mereka membuat tiga macam rasio formulasi untuk pembuatan mi tepung tempe dan penambahan bubuk daun sengkubak. Pada awal percobaan, mi terasa pahit karena takaran tepung tempe yang kurang pas.
Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya mereka menemukan rasio 82 persen tepung terigu, 15 persen tepung tempe 3 persen daun sengkubak menjadi takaran yang tepat untuk membuat mi yang layak dikonsumsi.