Mahasiswa Ubaya Merancang Gaun Bertema Natal
Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya semester satu, yang mengikuti mata kuliah Kreativitas terlihat antusias dalam membuat Pohon Natal, Santa Claus, dan Snowman untuk merayakan Natal 2020.
Uniknya Pohon Natal, Santa Claus dan Snowman yang dibuat dikreasikan dalam bentuk gaun dan bisa dikenakan. Ketiga karya ini ditampilkan di Perpustakaan Lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis, Jalan Raya Rungkut, Surabaya.
Viviany, S.Ds. selaku Dosen Mata Kuliah Kreativitas FIK Ubaya mengatakan, sebetulnya ini adalah project dari ujian akhir semester (UAS) mata kuliah Kreativitas.
"Untuk kuliah ini, sebelumnya telah dibahas mengenai teori fashion collaboration yang berkaitan erat dengan adanya team work. Oleh karena itu, project ujian akhir semester dibuat secara berkelompok dan mengambil tema bernuansa Natal karena kebetulan juga berbenturan dengan perayaan Christmas,” jelas Vivi, sapaan akrabnya.
Vivi menjelaskan, mahasiwa FIK Ubaya sebanyak 29 orang dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok yang terdiri dari 9-10 orang. Mereka mendapatkan tugas merancang gaun bertema Pohon Natal, Santa Claus, dan Snowman.
Sebelumnya masing-masing kelompok bertugas mencari inspirasi atau ide untuk membuat konsep desain yang ingin dibuat. Bahan utama yang digunakan oleh mahasiswa dalam membuat tiga karya desain ini adalah kain tile.
“Mereka menggunakan metode pengembangan desain yang disebut SCAMPER. Metode SCAMPER ini merupakan singkatan dari Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, dan Reverse. Jadi kurang lebih mahasiswa menggunakan metode-metode ini untuk menghasilkan desain dengan inspirasi tersebut,” terang Vivi.
Melalui project UAS mata kuliah Kreativitas ini, lanjut Vivi, mahasiswa dapat belajar dasar-dasar menjadi seorang desainer seperti mengembangkan ide hingga mengaplikasikannya menjadi sebuah karya.
Vivi juga menegaskan, jika salah satu poin penting yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang desainer adalah mampu berpikir kreatif secara ide maupun praktikal.
"Pada mata kuliah di semester awal ini mahasiswa juga belajar pemahaman konstruksi, teknik menjahit, problem solving, hingga manajemen waktu dalam membuat sebuah produk fashion. Nantinya kemampuan dasar ini akan berguna sebagai bekal mahasiswa sampai lulus maupun di dunia kerja bidang fashion yang membutuhkan kreativitas," jelasnya.
“Saat ini mereka working in team (kerja tim) di masa pandemi. Jadi mahasiswa harus bisa berpikir kreatif bagaimana cara membagi tugas dengan teman-teman mereka yang berada di luar kota atau berbeda pulau," sambung dia.
Menurut Vivi, hal tersebut akan terasa proses kreatif dan kebersamaannya meskipun tidak bisa berkumpul semua di satu tempat tetapi mereka saling terhubung serta mampu bekerjasama dengan baik. Suasana dan semangat Natal juga dapat dirasakan oleh mahasiswa melalui project ini.
Salah satu mahasiswa FIK Ubaya, Steffie Nadyne Feliciona Towoliu mengungkapkan, jika project UAS ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengenal teman satu angkatan, merasakan suasana kampus, dan dapat mempraktikan secara langsung materi yang didapat dalam mata kuliah Kreativitas.
Steffie menceritakan bahwa suasana dan semangat Natal di tengah pandemi tetap bisa dihadirkan di lingkungan keluarga atau teman-teman melalui beragam kreativitas.
“Makna Natal di tahun ini sangat berarti bagi saya. Jika tahun-tahun sebelumnya bisa merayakan dengan leluasa, di tahun ini dibatasi karena ada pandemi. Jadi saya sangat menghargai setiap waktu bersama keluarga atau bertemu dengan teman walaupun sebentar saja,” tutup Steffie.
Rencananya tiga karya hasil kreasi mahasiswa ini akan ditampilkan saat Graduation Show FIK Ubaya pada akhir bulan Januari 2021.
Advertisement