Mahasiswa UB Temukan Bahan Bakar dari Limbah Plastik
Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur menemukan bahan bakar ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik. Adapun ketiga mahasiswa UB tersebut yaitu Galuh Wahyu Karti’a, Fadhilah Al Mardhiyah dan Halifah Salsabila.
Salah satu anggota tim Fadhilah Al Mardhiyah mengatakan bahwa limbah plastik memiliki potensi untuk bisa dijadikan minyak bahan bakar karena mampu menghasilkan minyak pirolisis.
Menurutnya, minyak pirolisis sampah plastik memiliki oktan yang cukup rendah sehingga tim menambahkan bioaditif dari ekstrak daun jeruk purut karena komponen penyusunnya banyak mengandung oksigen. "Sehingga mampu meningkatkan pembakaran bahan bakar dalam mesin dan meningkatkan nilai oktannya," ujarnya pada Sabtu 31 Juli 2021.
Fadhilah mengatakan bahwa kandungan oksigen yang berasal dari tetesan air jeruk purut mampu memaksimalkan proses pembakaran dalam mesin sehingga konsumsi bahan bakar bisa ditekan. "Minyak daun jeruk purut sangat berpotensi menjadi zat aditif untuk bahan bakar minyak terutama RON 90 pada Pertalite dan RON 88 pada Premium," katanya.
Ditambahkan oleh salah satu anggota tim Galuh Wahyu, bahwa temuan ini masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Namun, dengan adanya pemanfaatan limbah plastik berupa minyak pirolisis yang dicampur dengan zat bioaditif tersebut, menjadi langkah awal untuk menuju bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan.
“Semoga penelitian ini dapat memberikan alternatif solusi dalam mengurangi tingginya jumlah sampah plastik di Indonesia menjadi produk yang layak dalam rangka ketahanan energi nasional,” ujarnya.