Mahasiswa UB Olah Limbah Kulit Durian Jadi Obat Jerawat
Lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) yaitu Putri Ayu, Nur Khasanah, Annindea Erza, Dzurrotin Qurrota dan Dita Rahmaningtyas membuat krim anti jerawat dari olahan limbah kulit durian.
Salah satu anggota tim, Nur Khasanah mengatakan bahwa limbah kulit durian mengandung senyawa antibakteri yang memiliki daya hambat yang tinggi untuk menekan pertumbuhan jerawat.
“Krim anti jerawat berbahan dasar limbah kulit buah durian dinilai lebih efektif dengan daya hambat sebesar 18,1 mm dibandingkan produk di pasaran yang mengandung tree tea oil dengan daya hambat sebesar 15,8 mm. Selain didukung dengan kemampuan daya hambat yang tinggi, kulit buah durian memiliki senyawa antibakteri seperti flavonoid, saponin, tannin, terpenoid, dan alkaloid,” ujarnya pada Kamis 30 September 2021.
Ditambahkan oleh salah satu anggota tim lainnya, Putri Ayu mengatakan bahwa proses pengolahan obat krim anti jerawat tersebut yaitu dengan membersihkan limbah kulit durian terlebih dahulu.
Setelah itu bagian dalam kulit limbah durian tersebut dipotong tipis-tipis lalu dilakukan pengovenan pada suhu 60 derajat celsius selama 2×24 jam kemudian dilakukan penimbangan beratnya dan penghalusan menggunakan blender.
Setelah itu dilakukan ekstrasi secara maserasi kemudian dipisah pelarutnya menggunakan rotary evaporator hingga memperoleh ekstrak kulit buah durian.
“Berdasarkan uji bakteri yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa melalui teknik mikrofluidisasi dapat memengaruhi ukuran partikel, sehingga diperoleh ukuran partikel yang lebih kecil dan memudahkan nanoemulsi gel masuk ke dalam sel bakteri sehingga didapatkan daya hambat yang lebih lebar," katanya.