Mahasiswa UB Kenalkan Kopi Tubruk Praktis Khas Nusantara
Empat mahasiswa Teknik Industri Universitas Brawijaya (UB) mengenalkan Grinder Pocket Coffee. Yakni, sebuah pengembangan produk kopi tubruk bubuk yang dimasukkan ke dalam pelindung berupa strainer bag (kantong penyaring) agar saat diseduh ampas tidak ikut tercampur.
Keempat mahasiswa itu adalah Apta Hadyan Sulistijo (2015), Eko Ludvy Zedniawan (2015), Yovi Sephira Damayanti (2015) dan Amalia Ridha Rahmah (2016). Dalam pengembangan kopi tubruk bubuk ini, mereka dibimbing langsung oleh dosen Dwi Hadi Sulistyarini, ST MT.
Ketua Tim Grinder Pocket Coffee, Apta Hadyan Sulistijo mengatakan kopi tubruk memiliki rasa yang pekat dan kuat. Namun dalam proses penyeduhannya, kopi tubruk meninggalkan ampas yang bagi sebagian orang dapat menganggu kenyamanan dalam menikmati secangkir kopi.
“Oleh karena itu kami mengenalkan Grinder Pocket Coffee. Teknik penyeduhan ini telah umum diterapkan oleh beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Belanda. Penyajian produk semacam ini sudah mulai diterapkan di Indonesia. Namun masih kurang dikenal masyarakat luas,” katanya.
Grinder Pocket Coffee tidak hanya menawarkan cara penyajiannya yang praktis, tetapi juga variasi cita rasa kopi hasil petani lokal Indonesia. Seperti diketahui, luas lahan tanam kopi Indonesia mencapai hingga 1,233 juta hektar (ha) dengan hasil produksi mencapai 691 ribu ton.
“Saat ini biji kopi yang digunakan berasal dari Dampit, ke depannya tim akan mengembangkan produk kopi yang berada di luar kota misalnya Aceh Gayo, Toraja, Merbabu, dan lain-lain,” bebernya.
Apta berharap, para pecinta kopi di Indonesia dapat menikmati bermacam pilihan rasa kopi khas Nusantara dalam satu kotak kemasan. Hal ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan kopi tubruk lokal ke dalam tampilan yang lebih praktis dan eksklusif sehingga diharapkan mampu memasuki segmentasi pasar baru.
“Selain itu, manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari meminum kopi tanpa ampas yaitu mampu mengurangi kandungan kafein yang bisa menimbulkan gejala penyakit jantung,” imbuh mahasiswa asal Bandung itu.
Produk Grinder Pocket Coffee ini dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai konsumsi pribadi namun juga dapat dimanfaatkan sebagai supplier operasional rumah makan, perhotelan, dan lain sebagainya, sehingga mampu bersaing dengan produk kopi industri besar lainnya. (umr/amr)