Mahasiswa UB Kembangkan Aplikasi Deteksi Penyakit Stroke
Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya tengah mengembangkan sebuah aplikasi berbasis android untuk mendiagnosis gejala dini penyakit stroke menggunakan algoritme klasifikasi k-NN. Aplikasi tersebut bernama SEED.
Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UB. Mereka yaitu Dedin Anike Putra (2015/Teknik Informatika), Muhammad Dimas Setiawan Sanapiah (2014/Teknik Informatika), dan Azifatul Istna Hanifah (2016/Sistem Informasi).
Ketua tim SEED, Dedin Anike Putra mengatakan pengembangan aplikasi SEED diharapkan mampu membantu masyarakat untuk terhindar dari penyakit stroke. Sebab, dengan SEED, masyarakat dapat mengontrol kondisi kesehatannya secara mudah dan murah.
"Selain itu, dokter dapat membantu untuk mencerdaskan masyarakat tentang resiko dan bahaya penyakit stroke melalui aplikasi ini," katanya, Kamis 26 Juli 2018.
Dedin menjelaskan perancangan dan pembangunan aplikasi SEED dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat kematian yang disebabkan penyakit stroke. Sebab, stroke menjadi penyakit keempat tertinggi yang diderita oleh masyarakat Indonesia.
Hal itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, diketahui stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia dengan nilai prevalensi sebesar 12,1 per 1000 penduduk. Hal ini membuat
"Pada umumnya, stroke diderita oleh orang yang berusia 40 tahun keatas. Namun saat ini, tidak menutup kemungkinan orang diusia muda juga dapat terserang stroke," bebernya.
Cara penggunaan SEED ini yakni dengan menginputkan beberapa data untuk dilakukan diagnosa. Antara lain data tinggi badan, berat badan, riwayat fibrilasi atrium, riwayat keluarga, tekanan darah, kebiasaan merokok, kebiasaan aktivitas fisik, gula darah, dan kolesterol.
“Data tersebut nantinya akan digunakan dalam proses klasifikasi oleh sistem dengan menggunakan algoritme k-NN yang selanjutnya aplikasi akan menampilkan hasil dan rekomendasi,” jelasnya.
Sebelum disebarluaskan ke masyarakat, aplikasi SEED telah melalui proses verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh pakar. Saat ini masyarakat dapat mencoba menggunakan SEED versi beta dengan mengunduhnya di google playstore atau mengklik pada tautan s.id/seed_apk.
SEED sendiru dikembangkan dan diimplementasikan setelah mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) karena telah lolos seleksi pendanaan pada Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKMKC) 2017 pendanaan tahun 2018. (umr/amr)