Mahasiswa UB Diduga Teroris, Eks Napiter: Momen Perekrutan
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), berinisial IA, usia 22 tahun ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri karena diduga menjadi simpatisan ISIS. Yang bersangkutan ditangkap di kamar indekosnya di Jalan Dinoyo Permai Timur, Lowokwaru, Kota Malang pada 22 Mei 2022 lalu.
Perekrutan mahasiswa oleh kelompok ekstremis ini kata eks narapidana teroris (Napiter), Sahrul Munif memang banyak disasar oleh gerakan-gerakan radikal. Sahrul sendiri adalah mantan pengikut ISIS. Ia terbang ke Suriah pada 2014 untuk mengikuti deklarasi ISIS.
“Momen perekrutan di kalangan mahasiswa sangat produktif dilakukan oleh kelompok radikal,” ujarnya pada Kamis, 2 Juni 2022.
Sahrul sendiri mulai bergabung dengan jaringan kelompok radikal pada 2008 lalu. Saat itu usianya sudah menginjak 26 tahun. Pria dengan janggut tipis di dagunya itu ikut dalam Jama’ah Ansharut Daulah (JAD).
“Jadi mereka itu memaparkan tentang ayat Al-Qur’an maupun hadist. Lalu redaksinya ditafsirkan menurut kelompok mereka sendiri,” katanya.
Inti dari propaganda kelompok radikal itu, kata Sahrul, adalah menginginkan terbentuknya negara berasaskan islam. Propaganda ini lalu disebarkan melalui berbagai kanal, termasuk media sosial.
“Kalau dia beriman maka dia harus berhijrah. Meninggalkan pemahaman yang dianggap bathil, dianggap kufur, yaitu memerangi pemerintah,” ujarnya.
Karena aksinya yang ikut dalam perang Suriah, Sahrul Munif, dijebloskan ke penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sentul dan bebas pada 2019 lalu. Kini setelah bebas, Sahrul memiliki usaha permen Yupi dan distributor buku Lembar Kerja Siswa (LKS).
“Yang jelas bayangan radikalisme itu harus banyak disuarakan oleh semua kalangan. Karena ini adalah virus kepada umat yang sedang mewabah,” katanya.