Tips Sukses dari CEO Muda Indonesia, Hadiah untuk Mahasiswa UB
Universitas Brawijaya (UB) menggelar acara Talkshow The First Brawijaya Youth Economic Forum di Gedung Widyaloka UB, Kamis 24 Januari 2019. Dalam acara itu, ratusan mahasiswa UB mendapatkan tips sukses dari para CEO Muda Indonesia.
Para CEO Muda Indonesia berpendapat bahwa kreativitas dan agilitas menjadi kunci utama bagi generasi muda untuk sukses berwirausaha di era milenial. Mereka mengaku kreativitas bisa memunculkan sebuah inovasi yang dibutuhkan oleh pasar.
CEO Hellomotion.com, Wahyu Aditya mengatakan kreativitas bisa datang dari mana saja dan dari latar belakang pendidikan apapun. Menurutnya, kampus menjadi laboratorium awal dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki.
“Seorang animator tidak hanya berasal jurusan pendidikan animasi. Bisa saja dari teknik sipil. Saya mempunyai teman yang berlatar belakang teknik sipil tapi dia bisa mengembangkan karakter animasi dan mempunyai penghasilan dari endorsment instagram. Karakter animasinya yang ada di instagram saat ini mempunyai folower lebih dari 30.000,” katanya di hadapan mahasiswa.
Senada dengan Wahyu, CEO Amrtha.com, Aria Widyanto menambahkan selain kreatifitas, agilitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terutama mahasiswa. Dia mencontohkan salah satu bentuk agiltas di era milenial adalah bisa melihat peluang dari perubahan perilaku customer dalam melakukan pembayaran
“Jika di jaman dulu sistem pembayaran dilakukan dengan tunai. Saat ini sudah mulai marak dilakukan lewat pembayaran digital. Contohnya melalui OVO, Go Pay, atau T Cash. Perilaku konsumen tersebut perlu ditangkap terutama dalam menciptakan sebuah inovasi yang berhubungan dalam sistem pembayaran digital,” beber Aria.
Aria menambahkan spirit kolaborasi menjadi kunci penting dalam menciptakan sebuah inovasi. Dia berharap kedepannya tidak akan ada lagi pengkotak-kotakan latar belakang pendidikan.
"Namun justru dengan berkolaborasi, latar belakang jurusan yang berbeda bisa menciptakan sebuah inovasi. Karena pada dasarnya inovasi bisa saja muncul dari kombinasi jurusan komunikasi dan teknik. Kampus menjadi tempat awal munculnya komunikasi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, selain mahasiswa UB, The First Brawijaya Youth Economic Forum 2019 (BYEF) ini juga diikuti oleh mahasiswa dan dosen se-Asia Pasifik. Mulai dari Belanda, New Zealand, Rusia, India, Korea, dan Malaysia.
Brawijaya Youth Economic Forum ini dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama ada CEOlutions, yang mengundang para CEO muda yang diharapkan nantinya mampu menginspirasi mahasiswa terutama untuk menghadapi pasar kerja industrial.
Rangkaian acara konferensi selanjutnya yaitu penyampaian presentasi paper dari 50 mahasiswa dari berbagai negara di Asia Pasifik diantaranya Indonesia, Malaysia, India, dan Korea.
Pada hari kedua diisi dengan sesi Networking Culture Exchange yaitu studi banding ke kampung tematik Malang seperti Jodipan, Polowijen dan sebagainya. Pada sesi tersebut mahasiswa bisa saling memahami dan bertukar pendapat. Networking antar peserta berguna untuk mahasiswa Universitas Brawijaya dapat memiliki wawasan yang lebih luas. (umr)