5 Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pengolah Susu Menggunakan Ultrasound
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, menciptakan alat pengolah susu untuk pasteurisasi dan fermentasi, yang dinamakan Ultronik.
Tim Ultronik ini terdiri dari, Mochammad Naufal Zuhair Annasai, Luki Agus Surisdianto, Dimastyaji Yusron Nurseta, Dwi Uchtiyawati Rohmah dan Miftahus Sa'diyah di bawah bimbingan Elok Zubaidah.
Cara kerja dari produk ini yaitu, pertama-tama, susu segar dimasukan ke dalam wadah ultronik. Bakteri pada susu akan dibunuh menggunakan pancaran frekuensi tiga ultrasound yang ada di dalam alat tersebut.
Tiga ultrasound yang ada di dalam alat tersebut, memancarkan frekuensi sebesar 40.000 Hz. Dari alat itu, akan menghasilkan gelombang kejut untuk membunuh bakteri pada susu.
Proses pasteurisasi tersebut hanya membutuhkan waktu 10 menit dibandingkan menggunakan cara konvensional. Dengan dipanaskan menggunakan api, yang menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam.
Susu yang telah dipasteurisasi akan dimasukkan ke dalam wadah alat Ultronik, bagian fermentasi, kemudian ditambahkan starter culture yoghurt.
“Untuk fermentasinya kita memakai penstabil suhu menggunakan lampu LED, yang dikontrol dengan fuzzy logic. Sehingga regenerasi bakteri bisa lebih cepat,” ungkap Miftahus Sa’diyah salah satu tim Ultronik.
Miftahus menambahkan pada bagian fermentasi Ultronik akan memancarakan ultrasound sebesar 28.000 hz yang berfungsi untuk homogenisasi kultur dari bakteri yang ada pada susu.
Alat Ultronik ini terdiri dari dua komponen, bagian atas berfungsi untuk melakukan pasteurisasi dan bagian bawah berfungsi untuk melakukan fermentasi.
“Untuk takaran susunya sendiri, alat ini muat dimasukkan susu segar sebanyak 16 liter untuk pasteurisasi dan 16 liter untuk fermentasi, jadi total sebanyak 32 liter,” terangnya.
Namun ia mengungkapkan bahwa alat hasil rancangan timnya tersebut belum melakukan uji laboratorium.