Mahasiswa UB Buat Pembalut Berbahan Baku Agar-agar
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur membuat pembalut untuk perempuan dari bahan baku limbah agar-agar. Kelima mahasiswa UB tersebut yaitu Galuh Zhafirah Gafnie, Riska Sulistianti Putri, Rafifa Bunga Jashinta, Nur Amalani Saputri dan Abdul Gafur.
Salah satu perwakilan tim, Galuh Zhafirah Gafnie mengatakan bahwa limbah agar-agar dipilih karena memiliki kadar selulosa yang cukup tinggi berkisar 27,38 persen hingga 39,45 persen.
Galuh melanjutkan selulosa dari limbah agar-agar ini diubah menjadi hydrogel yang lalu dicampur dengan kitosan yang memiliki sifat antibakteri dan tidak berbahaya bagi tubuh.
“Inti penyerap ini memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena dibuat dari pemanfaatan limbah hasil produksi agar-agar dan limbah karapas (kulit) udang, sehingga akan lebih mudah didegradasi oleh bakteri pengurai," ujarnya, Jumat 10 September 2021.
Selain itu ujar Galuh inti penyerap dalam pembalut tersebut juga aman digunakan sehari-hari karena terkandung kitosan di dalamnya.
"Seperti yang sudah diketahui, wanita akan mengalami siklus bulanan secara alami yang biasa disebut dengan menstruasi. Pada periode tersebut, pembalut masih menjadi kebutuhan utama wanita," katanya.
Bahan baku inti penyerap pembalut tersebut kata Galuh lebih aman dibandingkan pembalut biasa yang terbuat dari bahan sintetis seperti dioxin, pewangi dan pemutih.
Pembalut perempuan dari bahan sintetis tersebut ujar Galuh dapat menimbulkan efek samping pada penggunanya. Salah satunya yaitu penyakit kanker serviks.
"Berdasarkan data dan informasi Kemenkes pada tahun 2015, jumlah penderita penyakit kanker serviks di Indonesia mencapai 98.692 kasus, di mana sebagian besar masih termasuk dalam usia subur," ujarnya.
Advertisement