Mahasiswa UB Buat Beras Analog Berbahan Dasar Sagu
Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat beras analog berbahan pangan lokal sagu, jagung dan umbi porang. Beras analog ini mereka beri nama NABU.
Keempat mahasiswa itu yakni Alfisah Nur Annisa A, Widya Nur Habiba, Annisa Aurora Kartika dan Joko Tri Rubiyanto. Mereka dibimbing olej dosen Dr Ir Aji Sutrisno, MSc.
Salah satu anggota tim, Widya Nur Habiba menjelaskan beras analog buatan timnya ini dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan pokok pengganti beras pada umumnya.
"Kami menamai beras ini NABU karena produk ini merupakan alternatif nasi berbahan dasar sagu. Sehingga nama NABU menjadi mudah diingat," katanya
Widya menambahkan beras analog ini dapat mengurangi import beras. Selain itu beras analog ini dapat mengatasi kelaparan seperti yang terjadi pada suku asmat di Papua Januari 2018 lalu.
"NABU ini untuk mengatasi kelaparan maupun malnutrisi karena kandungan gizinya yang bahkan lebih lengkap dari beras pada umumnya," bebernya.
"Selain itu NABU ciptaan kami ini juga memiliki kadar glikemik indeks yang rendah sehingga dapat mencegah penyakit diabetes," tambahnya.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan NABU merupakan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan di Indonesia dan mudah tumbuh dalam kondisi ekstrim. Proses pembuatan NABU pun relatif mudah.
Yakni, campuran dari jagung, sagu dan umbi porang yang di buat tepung, kemudian dicampurkan dengan berbagai perbandingan selanjutnya di kukus lalu dibentuk dan dikeringkan hingga berbentuk bulir beras.
Berkat beras analog ini, UB berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi yang terbaik pada ajang kompetisi ilmiah dunia.
Ajang tersebut bertajuk The International Union of Food Science and Technology (IUFoST) Product Development Competition 2018. Kejuaraan ini dihelat di CIDCO Exhibition Centre, Mumbai, India pada 23-27 Oktober 2018 lalu.
Tak hanya berhasil membawa pulang satu medali, mereka juga sukses meraup tiga dari total lima award yang diperebutkan.
"Yaitu Best Oral Presentation, Best Commercial Content serta Best Overall Project," pungkasnya. (umr)