Mahasiswa UB Buat Aplikasi Cegah Keracunan Makanan
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, mendesain aplikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keamanan produk peternakan seperti daging, susu dan telur agar terhindar dari keracunan makanan.
Produk peternakan seperti daging, susu dan telur apabila dalam penanganan dan penyimpanannya tidak benar, maka bisa menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsi.
Maka itulah enam mahasiswa UB berkolaborasi mendesain alat food safety yang dinamakan Application Based on Digital Transformation for Food Safety, Implementation as educational Facilities in Animal Science and Human Health (AFSA).
Keenam mahasiswa UB tersebut yaitu Alfan Nurdin, Saskia Amalia Puspita Dewi, Rifaldi Fadilah, Siti Nur Ulpah dan Himatul Ulya Al Ulumiyah dari Fakultas Peternakan, serta Muslimaturrahma dari Fakultas Kedokteran.
Salah satu anggota tim, Siti Nur Ulpah mengatakan aplikasi tersebut memuat tiga item seperti tips, cek kualitas produk dan profil makanan.
Pada menu tips, kata Ulpa, aplikasi tersebut memberikan langkah-langkah mengenai cara menjaga produk peternakan mulai dari tata cara penyimpanan makanan sampai proses memasak yang benar.
"Contohnya, seperti proses penyimpanan. Itu nanti diinformasikan tata caranya mulai dari suhu kulkasnya dan lama penyimpanan. Lalu setelah penyimpanan, proses memasak yang benar juga akan diberikan agar kandungan nutrisi dari daging tidak berkurang," tuturnya Kamis, 13 Februari 2020 dalam rilis resmi yang diterima ngopibareng.id
Untuk item selanjutnya yaitu, cek kualitas produk, Ulpa mengatakan, bagi masyarakat yang ingin memeriksa kualitas produk makanan ternak bisa berkonsultasi dengan admin aplikasi tersebut.
"Selain itu user juga bisa cek kualitas produk yang mereka miliki, dengan cara send chat kepada admin. Sehingga mereka mengetahui seberapa layak produk tersebut dapat dikonsumsi," tuturnya.
Untuk cek kualitas produk tersebut, ujar Ulpa, akan diperiksa oleh ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, yang ada di tim tersebut.
Ulpa menyampaikan, untuk item terakhir, yaitu profil makanan, memuat informasi mengenai bagaimana proses produk makanan peternakan itu dihasilkan. Selain itu juga memuat informasi mengenai harga daging, susu dan telur.
"Untuk harga daging, susu dan telur itu informasinya tersaji di aplikasi dan akan diupdate terus," tuturnya.
Ulpa mengatakan, bahwa latarbelakang dilakukannya pembuatan aplikasi ini berawal dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Tunggul Wulung, Kota Malang.
"Di sana kami melihat bahwa pemahaman masyarakat mengenai food safety di produk makanan peternakan masih kurang. Maka dari itu kami membuat alat ini. Apalagi di sana masyarakatnya sudah memakai gadget semua," tutupnya.