Kasus Pelecehan Seksual Dosen di UIN Malang, Mandheg?
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rebahan menggelar aksi di samping Gedung Rektorat UIN Maliki Malang. Mereka menggelar aksi untuk menuntut kelanjutan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen di kampus tersebut terhadap mahasiswinya.
Puluhan mahasiswa tersebut membentangkan beberapa banner yang salah satunya bertuliskan "Adili Pelaku Kekerasan Seksual" untuk mengingatkan kembali kepada publik atas kasus pelecehan yang terjadi dalam lingkungan kampus tersebut.
Puluhan mahasiswa tersebut juga melakukan aksi teatrikal dengan menutup mulut dengan lakban serta melumuri badannya dengan cairan berwarna merah.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Achmad Gilang Rizkiawan mengatakan hal itu dilakukan sebagai simbol bentuk pembungkaman informasi kepada publik mengenai kelanjutan kasus pelecehan seksual tersebut.
"Mereka (pihak kampus) tidak mau memperjelas sampai mana isu ini bergulir. Kami ingin transparansi dalam proses hukum tersebut," ucapnya pada Kamis 5 Desember 2019.
Usaha kawan-kawan, kata Gilang tidak hanya sebatas melalui aksi ini saja. Ia mengatakan, bersama dengan teman-temannya sudah menghubungi Kementerian Agama untuk menanyakan kejelasan perkembangan kasus pelecehan seksual ini.
"Kemenag menjelaskan bahwa telah membentuk tim investigasi untuk memproses sang pelaku kekerasan seksual itu. Tapi mereka enggan menjelaskan perkembangan kasus itu sudah sampai sejauh mana prosesnya," tuturnya.
Penutupan informasi tersebut jelas Gilang, membuat publik tidak mengetahui kelanjutan kasus tersebut.
"Padahal kami ingin transparansi informasi tapi mereka (pihak Kemenag) tidak mau memberikan informasti tersebut karena alasan masih dirahasiakan," terangnya.
Sementara itu, salah satu massa aksi, Kevin Alfirdausi mengatakan saat membentangkan banner di yang bertuliskan "Adili Pelaku Kekerasan Seksual" oleh petugas keamanan UIN Maliki Malang disuruh untuk mencabut banner tersebut.
"Saat kami menggantungkan banner tadi sama satpam disuruh untuk lepas. Kami sempat menolak. Tapi ya sudah kami lepas. Lalu kami taruh di deretan tangga itu," ujarnya.
Sebagai informasi, kasus pelecehan seksual oleh salah satu oknum dosen di UIN Maliki Malang, laporannya pertama kali diturunkan oleh salah satu media online. Dalam laporannya tersebut, media ini menyebut salah satu dosen di UIN Maliki Malang telah melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi.
Advertisement