Mahasiswa Thailand Belajar Pijat Laktasi di Unusa Surabaya
Mahasiswa Naresuan University Thailand belajar pijat laktasi bersama mahasiswa Unesa. 16 mahasiswa tersebut dengan teliti menyimak penjelasan tentang bagaimana melakukan pijat laktasi supaya ASI lancar, yang disampaikan Kader Kampung ASI binaan FKK.
Kegiatan ini merupakan bentuk international community service bersama Naresuan University Thailand.
Mahasiswa Naresuan University Thailand, Phagita Saengchote dan Kanira Faohaphon mengungkapkan, kegiatan pijat laktasi merupakan kegiatan yang pertama dia lakukan, karena selama mereka belajar di Naresuan University Thailand, mereka fokus ke keperawatan lansia.
Bukan terkait bayi maupun ibu yang baru melahirkan. Mereka mengaku mempelajari banyak tentang keperawatan di FKK Unusa. Termasuk mengenal sistem pengembangan Kampung ASI. Nun biasa ia disapa sangat senang bisa belajar selama seminggu di FKK Unusa.
"Pijat laktasi baru bagi kami, karena ini salah satu teknik yang bisa dilakukan ibu yang baru melahirkan agar dapat melancarkan proses menyusui. Unusa is good university in Surabaya," ungkapnya di Balai RW 03 Karangrejo 2 Kelurahan Wonokromo Kota Surabaya, Selasa, 6 Juni 2023.
Pengembangan Kampung ASI
Penangungjawab Kegiatan International Community Service, Hinda Novianti M.Kes., mengungkapkan bahwa Kampung ASI merupakan program yang disiapkan untuk memfasilitasi atau meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
Sekaligus mengajak mahasiswa luar negeri untuk praktik langsung Bersama kader Kampung ASI beserta mahasiswa Unusa.
“Capaian pemberian ASI eksklusif itu masih relatif rendah sehingga untuk meningkatkan (pemberian ASI eksklusif) itu maka dibentuklah sebuah kampung yang harapannya bisa mensupport pemberian ASI di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Dosen Prodi Kebidanan Unusa ini menambahkan, ada program pelatihan bagi kader Kampung ASI tentang laktasi, misalnya bagaimana melancarkan produksi ASI.
Adapun kader di setiap Rumah ASI terdapat 5 orang. Kampung ASI yang dibina oleh Unusa khususnya program studi kebidanan ada di kelurahan Wonokromo. Tahun 2018, ada satu RW di kelurahan Wonokromo yang sudah mendirikan Kampung ASI. Setelah itu para kader datang ke Unusa meminta dibina terkait dengan Kampung ASI tersebut.
"Kita ajari kader pijat oksitosin. Jadi dipijat untuk stimulus hormon oksitosin untuk pengeluaran ASI. Kemudian kita fasilitasi kader dengan berbagai alat untuk menyimpan ASI, seperti botol kaca. Kita juga mengajari cara memompa ASI, cara menyimpannya, sampai cara merawat peralatannya,” tandasnya.