Mahasiswa Tewas di Kendari, Massa Gelar Salat Gaib di Jakarta
Satu mahasiswa menjadi korban tewas dalam aksi demontrasi mahasiswa di Kendari. Ia bernama Randi. Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) ini meninggal dunia, karena tertembak saat mengikuti aksi menolak sejumlah RUU yang dianggap kontroversial.
Mahasiswa semester tujuh ini meninggal dunia usai terlibat bentrok dengan polisi di depan DPRD Sulawesi Uatara, Kamis 26 September 2019.
Randi dikabarkan meninggal setelah kena terjangan peluru di dada sebelah kanan. Jenazah Randi dibawa dari RS. dr. Ismoyo Korem ke RS. Abunawas Kendari untuk menjalani otopsi, agar dapat diketahui penyebab pasti kematian Randi.
Ada tiga tim yang akan melakukan otopsi jenazah Randi yaitu tim dokter dari RS Abunawas Kendari, RS Bhayangkara, dan RS. Ismoyo Korem.
“Dugaan akibat luka tembak, tentunya kita nanti akan bisa memastikan setelah ada hasil otopsi. Terkait apakah ada dari pihak lain nanti kita pastikan setelah ada hasil otopsi,” kata Kabid Humas Polda Sultra, AKBP. Harry Golden Hart seperti dikutip dari SultraKini.com.
Selain Randi, satu mahasiswa lain alami luka kritis di bagian kepala dan dirujuk di rumah sakit Bahteramas. Korban kritis tersebut diketahui bernama La Ode Yusuf Badawi. Ia berstatus mahasiswa Fakultas Teknik UHO. Yusuf terkenan hantaman aparat.
Di Jakarta, massa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar salat gaib untuk Randi di Jalan Menteng Raya.
Massa menggelar aksi dengan menutup Jalan Menteng Raya arah Tugu Tani, Kamis 26 September 2019. Salat gaib berjemaah digelar pukul 21.28 WIB. Massa membentuk shaf melintang di tengah jalan.
Akibat penutupan jalan ini, Jalan Menteng Raya arah Tugu Tani dan arah sebaliknya menuju Cikini menjadi padat.