Mahasiswa Surabaya Cipatakan Mesin Roaster Kopi
Surabaya: Indonesia telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi pertahunnya. Melihat potensi itu, mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membuat mesin roaster kopi berbasis infrared heater. Murdianto membuat perangkat ini mampu memberikan kemudahan proses sangrai kopi (roasting) dan mendapatkan kematangan kopi yang sesuai harapan.
Dengan kapasitas 500 gram, alat roster kopi berbasis infrared hater ini diharapkan mampu memberikan kopi yang selalu fresh pada pengunjung karena tidak terlalu lama dalam penyimpanan.
"Kapisitas mesin 500 gram mampu menghasilkan sekitar 33 seduhan, karena kopi setelah mengalami proses sangrai akan mengalami penyusutan sekitar 20 persen dari berat yang semula 500 gram tersebut," kata Murdianto, Selasa (14/2).
Untuk memasak 500 gram atau kurang dari itu, lanjut Murdianto dengan menggunakan mesin roaster kopi berbasis infrared heater dibutuhkan energi sebesar 750 watt, dengan suhu ruang bakar 1500 derajat celcius, kopi akan matang setelah mengalami penurunan suhu.
"Kopi akan matang setelah sebelumnya dimasak pada suhu sekitar 1500 derajat celcius dan mengalami penurunan suhu serta terjadi pada putaran yang berbeda-beda. Sehingga kopi menjadi lebih kering dan nikmat," tambah Murdianto.
Murdianto mengungkapkan kelebihan dari mesin roaster kopi berbasis infrared heater ini adalah pemanasnya menggunakan ceramic, maka olahan yang dihasilkan sudah pasti dapat lebih steril.
Penempatan pemanas atau heater di dalam drum, sehingga efisiensi waktu penyangraian dan efisensi energi yang di butuhkan relatif tinggi.
Designnya portable, sehingga mudah dalam penempatan dan menggunakan monitor touch screen, sehingga memudahan dalam operasional.
"Semoga dengan analisa sederhana ini mampu menghasilkan biji kopi olahan yang berkwalitas, bersaing dengan produk lain yang harganya relatif lebih mahal. Dan dengan mesin ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya UKM bidang kopi," pungkas Murdianto. (frd)
Advertisement