Mahasiswa Sendratasik Torehkan Prestasi untuk Unesa
Universitas Negeri Surabaya terus berusaha menghasilkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi baik itu di bidang akademik maupun nonakademik. Tahun ini prestasi yang ditorehkan mahasiswa Unesa bertambah lagi di kancah nasional dan internasional.
Abdul Fatah Jaelani, mahasiswa drama jurusan Sendratasik baru saja berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Monolog Tingkat Nasional. Tentunya ini menambah koleksi prestasi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Ini berlangsung di Gedung Sosieted De Harmoni Makassar pada 20 Juli lalu.
Fatah membawakan naskah berjudul ‘Patih Nguntalan” yang ditulis oleh Nur Sahid. Bercerita tentang persoalan korupsi di suatu negeri. Lingkaran setan pada sistem membuat perbandingan antara korupsi, kesadaran, reward dan kekuasaan.
Fatah mengemasnya dengan mengambil unsur ketoprak, namun juga dibungkus dengan teknik modern, pengembangan artistik dan teknik bermain.
Menurut Fatah, untuk mendapat juara pertama dalam lomba monolog ini tidaklah mudah. Butuh persiapan yang matang untuk menghadapi kontestan-kontestan terbaik yang akan menjadi lawannya.
“Proses pencapaian ini cukup panjang mulai dari pembentukan vokal, pembentukan empat karakter dan efektivitas artistik harus dilakukan untuk dapat mengolah naskah yang harus dimainkan selama satu jam menjadi hanya 15 menit.” tutur Fatah.
Ada tiga cabang lomba yang diadakan oleh panitia yakni Tari Kreasi Tradisi, Vokal Solo Kreasi Tradisi dan Monolog Kreasi Tradisi. Pada perlombaan ini, Unesa hanya mengirimkan satu perwakilan saja yang diajukan untuk mengikuti Monolog Kreasi Tradisi. Tujuan diadakannya perlombaan ini dimaksudkan untuk adanya penggalian nilai-nilai tradisi yang dibalut dengan sajian modern.
Pada perlombaan kali ini, tim monolog Unesa didampingi oleh Arif Hidajad, dosen Sendratasik Unesa yang juga merupakan ahli seni drama atau dramaturg dalam monolo Patih Nguntalan. Dan perlu diketahui bahwa perlombaan ini digelar oleh AP2SENI untuk pertama kalinya sebagai wadah prestasi mahasiswa.
Pada cabang Tari Kreasi Tradisi dimenangkan oleh kontingen Universitas Negeri Jakarta, Vokal Solo Kreasi Tradisi dimenangkan Universitas Negeri Semarang serta Monolog Kreasi Tradisi oleh Unesa.
Selain itu, tujuan lain dari diadakannya perlombaan ini yaitu sebagai tolok ukur perkembangan mahasiswa melalui karya seni dan meningkatkan peran asosiasi bagi program studi Sendratasik seluruh Indonesia.