Mahasiswa ITS Kembangkan Manfaat Putung Rokok untuk Hambat Korosi
Rokok memang terbukti banyak menimbulkan penyakit, khususnya di bagian pernafasan. Meski begitu, ternyata ada bagian rokok yang berguna.
Bagian itu adalah puntung rokok atau rokok sisa yang sudah dikonsumsi. Puntung rokok diyakini memiliki kandungan yang dapat menjadi inhibitor atau penghambat terjadinya korosi pada bangunan offshore atau lepas pantai.
Penelitian terhadap kandungan puntung rokok ini dilakukan oleh tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Mereka adalah Pandhu Dirga Pratama (Departemen Teknik Kimia angkatan 2017), Caroline Agustina (Departemen Teknik Kelautan 2018), dan Anallenian Selviana (Departemen Teknik Kelautan 2018).
Salah satu perwakilan tim, Caroline Agustina mengungkapkan, penelitian ini dilatarbelakangi rasa prihatin atas banyaknya puntung rokok yang berserakan di sekitarnya.
"Setelah membaca beberapa jurnal, kami menemukan fakta bahwa nikotin yang terkandung di dalam puntung rokok ternyata dapat digunakan sebagai inhibitor korosi," kata perempuan yang akrab disapa Olin ini.
Lebih lanjut, Olin mengatakan, akan mengaplikasikan temuan ini untuk bangunan offshore yang berisiko mengalami korosi. Karena bangunan lepas pantai yang mereka rasa paling pas untuk diuji, yakni platform atau bangunan jacket.
"Platform jenis ini terpancang di laut dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Kebetulan, bangunan seperti ini ada di Madura," ungkap Olin.
Dalam penelitian tersebut, ujar Olin ditemukan bahwa ekstrak puntung rokok berpotensi sebagai alternatif inhibitor korosi pada jacket platform. Di mana didapatkan bahwa variasi persentase massa ekstrak puntung rokok optimum sebesar 2 persen dengan laju korosi 28,6 mpy (miles per year).
“Jadi dengan diberi nikotin dari puntung rokok ini proses korosi bisa dihambat lebih optimum 2 persen dibanding sebelumnya, dengan laju korosi sebesar 28,6 mpy,” jelas Olin.
Olin menceritakan, perjuangan timnya dalam melakukan penelitian tersebut tidaklah mudah. Mereka sampai harus membuat asbak khusus untuk mengumpulkan sampah puntung rokok yang cukup banyak. Sampah rokok yang sebelumnya berserakan pun dapat berkurang drastis setelah disebar di titik strategis di sekitar wilayah ITS.
“Penelitian kami ini secara tidak langsung juga mampu mengatasi masalah sampah puntung rokok di Indonesia,” imbuhnya.
Bahkan menurut Olin, tidak menutup kemungkinan pemerintah ke depannya dapat membuat wadah sampah khusus untuk membuang sampah rokok. Karena selain mengurangi sampah, terbukti kandungan dalam puntung rokok dapat digunakan sebagai penghambat korosi dengan hasil memuaskan.
Olin dan timnya berharap ke depannya, penelitian mereka ini dapat dikembangkan bersama para ahli. Karena dapat menjadi suatu solusi mengurangi sampah puntung rokok di Indonesia.
Advertisement