Mahasiswa ITS Gagas Vaccine Distribution Dashboard
Vaksinasi Covid-19 gencar disosialisasikan ke masyarakat. Saat ini, vaksinasi sudah mencapai dosis kedua. Meski demikian, ada sebagian kecil warga yang masih percaya hoax sehingga enggak melakukan vaksinasi Covid-19.
Pemerintah saat ini fokus pada penekanan angka penyebaran atau kasus baru Covid-19. Vaksinasi pun diharapkan mencapai herd immunity. Hal tersebut menjadi inspirasi bagi ketiga mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka menggagas sebuah dashboard distribusi vaksin.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Amelia Santoso, Muhammad Ainul Yaqin, dan Cindy Novita yang tergabung dalam sebuah tim bernama Aeromechanical Team.
"Inovasi ini diangkat dari masih minimnya pendistribusian stok vaksin ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Agar tercipta herd immunity maka diperlukan percepatan distribusi vaksin Covid-19,” kata ketua tim, Amelia.
Amel, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa percepatan distribusi vaksin Covid-19 sebenarnya dapat diatasi melalui pengolahan data kondisi eksisting di Indonesia dengan benar yang kemudian dikombinasikan dengan berbagai regulasi, karakteristik setiap vaksin, jumlah fasilitas kesehatan, infrastruktur, dan pekerja medis yang ada.
“Sehingga nantinya akan tercipta metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.
Aeromechanical Team memilih menggunakan P-median method sebagai metode mempercepat pendistribusian vaksin Covid-19. Metode ini dipilih Amel dan tim karena bisa menentukan hub atau distribution center vaksin tersebut saat disebar ke seluruh Indonesia. Sehingga dengan metode ini, vaksin Covid-19 dapat menyuplai ke seluruh pelosok negeri.
“Tentu saja hal ini akan memudahkan pengolahan data sekaligus hasil analisisnya,” ungkap mahasiswi asal Surabaya ini.
Selain itu, mahasiswi tahun keempat ini menjelaskan, dalam mempermudah monitoring, tim juga merancang Vaccine Distribution Dashboard dengan menggunakan Power BI (layanan analisis bisnis oleh Microsoft). Hal ini dipilih agar dapat menentukan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk percepatan distribusi vaksin Covid-19 seberapa lama.
Tak hanya itu, lanjut Amel, dashboard ini juga difungsikan untuk mengetahui berapa fasilitas luasan pusat distribusi dan kombinasi moda transportasi apa yang cocok digunakan untuk pendistibusian. Sehingga penanganannya dapat detail, rinci serta kompleks.
"Inovasi ini memiliki beberapa keungulan, antara lain dapat menentukan titik optimal untuk setiap pusat distribusi vaksin dengan mengunakan (P-median). Pada dashboard-nya juga dapat mengolah dan menampilkan data secara langsung mengenai progress jumlah vaksin dan fasilitas kesehatan di Indonesia yang dibagi per provinsi untuk mempermudah monitoring dan pengambilan keputusan," jelas Alumnus SMA Negeri 2 Surabaya ini.
Berbuah manis, ide gagasan Aeromechanical Team ini telah berhasil meraih juara kedua pada ajang DHL Logistic Case Competition yang diadakan atas kerja sama antara DHL Supply Chain Indonesia dengan Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS, awal September lalu.