Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Bantu Rehabilitasi Pasca Stroke
Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptakan inovasi alat yang diberi nama Reagtife. Alat ini berfungsi membantu rehabilitasi pasien pasca stroke.
Alat buatan Khusnul Khotimah, Dhiny Hari Utama, dan Naufal Jody Manra dari Departemen Teknik Biomedik ini merupakan alat permainan berbasis augmented reality bagi pasien pasca stroke.
"Kami menemukan terobosan baru dalam membantu rehabilitasi pasien pasca stroke, yaitu memadukan sistem Functional Electrical Stimulation (FES) dengan permainan augmented reality sederhana," kata Khusnul Khotimah, perwakilan tim.
Pasca stroke pasien mengalami penurunan fungsi motoric, sehingga diperlukan rehabilitasi yang intensitasnya terkontrol. Namun saat ini, alat bantu rehabilitasi yang beredar cenderung membebani dari segi ekonomi dan psikologis penderita stroke.
Khusnul menjelaskan, sistem Reagtife didesain khusus bagi pasien pasca stroke hemiplegia atau yang mengalami lumpuh pada salah satu sisi tubuh. Sederhananya, kedua tangan akan diberikan stimulus listrik, kemudian sisi tangan yang normal akan memindahkan objek permainan yang telah disediakan.
“Pergerakan tangan normal akan merangsang tangan yang terkena stroke untuk mereplikasi gerakannya,” kata Khusnul.
Proses pemindahan objek tersebut akan terbaca dalam permainan augmented reality yang ada di layar alat rehabilitasi.
Waktu yang dibutuhkan pasien untuk menyelesaikan permainan dan progres pergerakan tangan lumpuh akan menentukan evaluasi performa pasien selama proses rehabilitasi.
"Dengan Reagtife, pasien pasca stroke dapat memiliki pengalaman baru dalam proses rehabilitasi. Terlebih lagi, alat bantu rehabilitasi ini dapat menjaga level motivasi pasien dan juga relatif lebih murah dibandingkan alat sejenis," katanya.
Selain itu, Reagtife dapat digunakan secara fleksibel, tidak harus pergi ke terapis.
Inovasi permainan berbasis augmented reality yang belum pernah ada pada alat rehabilitasi yang beredar di masyarakat ini telah berhasil mengantarkan tim ITS tersebut meraih prestasi. Yakni meraih juara Harapan Divisi Piranti Cerdas, Sistem Benam, dan IoT pada ajang Gemastik XIV 2021 lalu.
Ke depan, ia berharap alat ini bisa dikembangkan sebaik mungkin. “Semoga karya-karya yang dikembangkan dapat lebih baik lagi dan bisa berinovasi menggunakan IoT (Internet of Things, red),” kata Khusnul.
Advertisement