Mahasiswa ITS Buat Alat Pengering Kerupuk Otomatis
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat alat pengering kerupuk otomatis untuk meningkatkan produksi kerupuk ikan.
Sepintas, alat tersebut menyerupai kotak oven namun terbuat dari kayu bekas, dan memiliki sejumlah bohlam sebagai sumber panas untuk mengeringkan kerupuk di dalamnya.
Dosen pembimbing Tim KKN ini, Brian Raafi’u mengungkapkan, inovasi yang dilakukan timnya berawal dari keprihatinan terhadap tidak maksimalnya hasil produksi kerupuk ikan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Cumi di Desa Wringinputih, Muncar, Banyuwangi.
“Pandemi Covid-19 juga ikut memperburuk keadaan terutama dalam hal pengadaan barang dan akses produksi,” ucapnya.
Proses pengolahan terutama saat pengeringan kerupuk pun masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap panas matahari. Padahal, sumber pemanas untuk proses pengeringan dapat dibuat secara hemat biaya dengan sentuhan teknologi modern.
"Alat yang kami buat ini dari kayu bekas tentunya hemat biaya sebagai media pengeringnya,” urai Brian.
Brian menjelaskan, penggunaan kayu bekas tersebut harus dilapisi dengan aluminium foil untuk menjaga tingkat temperatur dan kelembaban pengering kerupuk. Media pengering ini dirancang mudah dibuat oleh masyarakat. Nanti dari ITS yang akan menjual sistem kendali otomatis yang dapat dimasukkan dalam mikrokontroler dengan biaya terjangkau.
Alat pengering kerupuk otomatis ini juga dibuat dengan menggunakan prinsip pemanfaatan elemen pemanas peltier dengan konversi panas dari lampu pijar melalui sentuhan kendali otomatis pada fan dan sistem penjadwalan.
"Sehingga pemilik usaha kerupuk dapat memastikan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengeringkan kerupuk,” tambah lelaki asal Banyuwangi ini.
Teknologi pengukuran suhu dan kelembaban yang dikendalikan secara otomatis juga terdapat pada alat ini. Hal ini dapat berfungsi untuk mereduksi kadar air yang terkandung dalam kerupuk secara otomatis. Selain itu, instrumen, komponen, dan bahan baku yang juga sangat mudah dicari oleh masyarakat menjadi keunggulan alat ini.
“Kotak pengering, elemen pemanas, dan sensor yang digunakan sangat mudah ditemukan karena sering digunakan di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengembangan alat ini ke depannya adalah dengan meningkatkan kendali sistem pengering yang jauh lebih cepat dan stabil.
Advertisement