Mahasiswa ITS Buat Inovasi 3D Printer, Bisa Cetak Hingga 500 Jam
Menjawab tantangan era industri 4.0, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Tridiku Argonaut, 3D printer. Printer 3D ini diklaim mampu memenuhi kebutuhan pencetakan dalam lingkup hobi hingga industri dengan kecepatan tinggi.
Manajer Tridiku, Taufiq Ramadhan mengatakan, Tridiku Argonaut sebagai 3D printer dapat menjadi penyokong berbagai kebutuhan industri kreatif yang berkembang saat ini.
Mulai dari pencetakan kemasan minuman ringan dan parfum, perhiasan, seni kriya, hingga produk otomotif.
“Tridiku juga menargetkan agar produk ini dapat menunjang proses pembelajaran di institusi pendidikan,” imbuh lelaki yang akrab disapa Rama ini.
Sesuai dengan konsep yang diusung 'Everyone can make anything', Tridiku Argonaut memiliki beberapa kelebihan. Melalui komponen yang telah teruji, mesinnya mampu mencetak objek selama 500 jam tanpa pemeliharaan.
Selain itu, karya empat mahasiswa ITS ini mampu mencetak produk dari berbagai material. Seperti PLA, Nilon, PETG, bahkan PP dengan tingkat keberhasilan cetak mencapai 100 persen.
Bersama rekan lainnya dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Aprilio Mori Syamra, Delta Kuncahyo Afif, dan Rafi Fadhlurrohman, saat ini Rama telah membuktikan eksistensi Tridiku dan meraih berbagai penghargaan.
Termasuk pendanaan pada Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Di bawah dukungan Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) ITS, Tridiku yang menargetkan pengguna dari kalangan pemula hingga mahir ini sudah menghasilkan tiga buah mesin pencetak.
"Satu mesin telah siap diluncurkan ke pasaran serta dua lainnya masing-masing dalam tahap beta release dan Minimum Viable Product (MVP)," ungkapnya.
Dengan sistem penyewaan 3D printer yang saat ini telah diterapkan, diharapkan Tridiku dapat menjangkau semakin banyak perusahaan di bidang pencetakan.
Memulai risetnya sejak 2020, Tim Tridiku berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas, Tridiku juga melakukan kontrol berkala terhadap mesin pencetak yang dipasarkan ke konsumen.
"Harapan kami tentunya hadirnya inovasi ini, proses 3D printing menjadi hal yang mudah dijangkau. Khususnya untuk pemula," tandasnya.