Polusi Kendaraan Bisa Direduksi dengan Inovasi Mahasiswa ITS Ini
Pencemaran udara karena polusi bukanlah masalah baru di kawasan berkotaan. Dengan latar belakang hal ini, tiga mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas bahan kimia sintetis yang mampu mereduksi gas buang kendaraan bermotor.
Inovasi ini memanfaatkan katalis NiMo/Zeolit-Y hierarki yang mampu mereduksi emisi kendaraan secara optimal.
"Tidak hanya menimbulkan polusi udara, emisi kendaraan bermotor seperti karbondioksida (CO2) juga berdampak pada perubahan iklim. Dari permasalahan tersebut, kami berusaha mencari solusi untuk mengurangi gas buang kendaraan yang berbahaya bagi lingkungan,” jelas ketua tim, Ardi Lukman Hakim.
Ardi menjelaskan tahapan awal inovasi ini adalah batuan zeolit disintetis terlebih dahulu, lalu disintetis lagi dengan katalis NiMo.
“Merujuk pada penelitian terdahulu, zeolit hanya dapat bekerja bila disintesis bersama zat yang bisa menjadi katalisnya, salah satunya ialah NiMo,” ungkap mahasiswa asal Madiun ini.
Hasil dari sintetis zeolit dan NiMo tersebut menghasilkan NiMo/Zeolit-Y hierarki dengan tiga konsentrasi yaitu konsentrasi 0,125 M, 0,25 M, dan 0,5 M.
Ardi menuturkan, bahwa hasil dari sintetis ini akan dikarakterisasi untuk mengetahui lebih lanjut apakah bahan sintetis tersebut sudah terkatalis sempurna dan dapat digunakan. Katalis komposit yang paling ideal ialah pada konsentrasi 0,25M.
Lebih lanjut, Ardi menjelaskan bahwa konsentrasi yang dianggap paling ideal ini akan dilakukan tahap uji emisi. Pada tahap uji emisi ini katalis akan diimpregnasi dahulu dengan tiga varaibel waktu, yaitu 5 jam, 10 jam, dan 15 jam. Hasil dari impregnasi ini akan ditinjau luas permukaan, volume pori, dan diameter pori dari katalis tersebut.
"Tahap uji emisi dilakukan uji coba apakah katalis mampu mereduksi gas emisi berbahaya. Berdasarkan hasil konversi CO dan Hidrokarbon (HC), katalis NiMo/Zeolit-Y hierarki dengan waktu impregnasi 10 jam lah yang paling optimal, di mana terjadi proses oksidasi CO dan HC akibat kerja katalis NiMo," terang Ardi.
Ia pun menambahkan, hasil impregnasi 10 jam juga memiliki luas permukaan dan volume pori tidak terlalu besar sehingga cocok digunakan memfilter gas emisi.
Bersama kedua rekannya yang juga mahasiswa angkatan 2020, yakni Fifi Risma Mailani Farikhah dan Novia Nurul Hidayah, tim ini telah berhasil meraih medali emas dalam kompetisi karya tulis ilmiah kategori health and environment yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya.