Tuntas Belajar di Luar Negeri, Mahasiswa Diminta Segera Pulang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh mahasiswa Indonesia yang telah selesai menimba ilmu di luar negeri, segera kembali ke tanah air membangun Indonesia.
"Negara Indonesia membutuhkan Anda," kata Nadiem saat memberi sambutan pada Penutupan Simposium Internasional Online Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa 1 September 2020.
Mendikbud menyampaikan, dengan belajar di luar negeri kesempatan untuk menimba ilmu, pengalaman, membangun jaringan, dan mengenalkan budaya akan sangat berguna dalam meningkatkan kompetensi diri dan memberikan kontribusi bagi bangsa.
Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Setelah itu kembalilah ke tanah air karena besar sekali dampaknya yang teman-teman bisa lakukan untuk Indonesia, ujar Nadiem.
Paradigma kebergantungan dunia terhadap sumber daya alam telah bergeser ke arah sumber daya manusia. Saat ini, masyarakat di seluruh dunia menyadari bahwa kunci kemajuan sebuah bangsa terletak pada sumber daya manusianya. “Kita perlu sadari, tanpa kerja cerdas, makin sulit kita mengantarkan Indonesia pada kemajuan itu,” tutur Mendikbud.
Nadiem mengaku bangga dengan capaian PPI Dunia yang telah menjalankan kiprahnya sebagai perhimpunan terbesar yang ada di luar negeri, dan berharap PPI dapat menunjukkan kontribusinya bagi kemajuan Indonesia.
Menyambut arahan Mendikbud, Koordinator PPI Dunia periode 2019/2020, Fadlan Muzakki mengajak rekan-rekan PPI untuk lebih berkontribusi membangun Indonesia di luar negeri.
“Ketika kita kembali ke Indonesia, kita bisa berkolaborasi di dunia yang lebih nyata. Masih ada ikrar bagi teman-teman yang aktif berorganisasi untuk (terlibat) organisasi yang bersifat sukarela dan profesional sehingga kita bisa makin kreatif dan inovatif”, ucapnya.
Senada dengan itu, Koordinator PPI Dunia periode 2020/2021, Choirul Anam mengaku siap untuk menjalankan tanggung jawab kepemimpinan yang diberikan kepadanya. "Kami beserta ketua PPI di 60 negara, siap menjalankan estafet kepemimpinan untuk PPI dan Indonesia yag lebih baik”, janjinya.
Ditegaskan Proklamator pertama Indonesia, Presiden Soekarno adalah lulusan dalam negeri, Bung Hatta adalah lulusan luar negeri. Saat keduanya berkolaborasi satu sama lain, dampaknya sangat luar biasa. “Semoga di zaman yang serba digital ini seluruh rekan-rekan PPI dapat berkolaborasi guna membuat gerakan baru yang bersejarah untuk memajukan Indonesia," kata Fadlan.
Advertisement