Mahasiswa Hilang di Bukit Krapyak Ditemukan Meninggal
Raffi Dimas Baddar 20 tahun, mahasiswa asal Desa Pekoren Kecamatan Rembang, Pasuruan, yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, akhirnya ditemukan. Mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Selasa, 27 September 2022.
Raffi hilang saat berkemah di Bukit Krapyak sejak Minggu 11 September 2022 siang. Saat itu, korban sedang camping bersama 10 rekannya dan sempat bermalam di area perkemahan Bukit Krapyak.
Saiful Hasan Humas SAR Surabaya mengatakan, jenazah korban ditemukan di terasan Air Terjun Kering, di Sungai Kretek pukul 10.45 WIB. Lokasi korban ditemukan berjarak sekitar 1,96 kilometer dari musala Makam Krapyak.
"Dari camp ground jaraknya 1,96 kilometer. Kalau lihat kondisinya kelihatannya terjatuh," kata Bagonk panggilan akrab Saiful Hasan kepada wartawan.
Sehari sebelum ditemukan, lanjut Bagonk, tim SAR menemukan sandal selop warna hitam milik teman korban yang dibawa ke musala. "Kita temukan sendal yang identik dengan barang yang dibawa survivor ketika dilaporkan lost contact, tidak jauh dari lokasi penemuan survivor,” tegasnya.
Saat ini tim SAR Surabaya bersama relawan Mojokerto sedang melakukan proses evakuasi jenazah korban. Evakuasi korban mengalami kesulitan karena korban berada di jurang dengan kedalaman 60 meter.
Jenazah korban rencananya akan dilarikan ke RSUD Dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Raffi hilang saat berkemah di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Raffi merupakan warga Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Sebelum dinyatakan hilang, Minggu 11 September 2022, Raffi bersama 10 orang temannya masuk ke loket kawasan perkemahan di Bukit Krapyak sejak Sabtu, 10 September 2022, sekitar pukul 18.30 WIB.
Raffi dan teman-temannya kemudian mendirikan tenda di petak 24C RPH Claket, BKPH Pacet, KPH Pasuruan.
Operasi pencarian Raffi sempat dihentikan pada hari kesembilan. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai hal, operasi pencarian korban kembali dilanjutkan sehari kemudian.
Berdasarkan catatan waktu sejak dinyatakan hilang, mahasiswa asal Pasuruan tersebut ditemukan pada hari ke-16.
Advertisement